Mengagumi Pesona Indahnya Taj Mahal India

Siang itu matahari di Kota Agra cukup terik ketika kami melangkahkan kaki keluar hostel menuju komplek Taj Mahal salah satu tempat wisata wajib di India yang memang berada tak jauh dari lokasi tersebut. Setelah beberes dan istirahat sebentar dari perjalanan panjang dari Varanasi menuju Kota Agra di Provinsi Uttar Pradesh plus disertai drama delay selama 5 jam yang seharusnya tiba pukul 6 pagi, kami akhirnya tiba di Agra Fort Station pukul 11 siang.

Advertisements

Untungnya, kami menginap di Zostel Varanasi yang lokasinya cukup dekat dengan pintu gerbang sebelah timur komplek Taj Mahal, hanya sekitar 1.4 km atau berjalan sekitar 15 menitan.

Kami membeli tiket untuk turis seharga Rs750 atau sekitar Rp 150,000 ,- (termasuk satu botol air mineral dan kain pelindung sepatu). Tempat pembelian tiket ini merupakan bangunan terpisah dan berjarak sekitar 1 km dari pintu gerbang Taj Mahal.

Sialnya, saya tidak memperhatikan barang-barang yang dilarang masuk ke dalam area Taj Mahal, seperti laptop, segala macam tripod, dan makanan (apapun). Alhasil, ketika tiba dipemeriksaan pintu gerbang timur Taj Mahal, barang-barang saya tidak lolos dan dilarang masuk. Mau tidak mau, saya harus kembali ke gedung tempat saya membeli tiket karena hanya disitu saja tersedia loker penyimpanan (gratis).

Untungnya lagi tersedia electric van untuk rute pintu gerbang dan loket seharga Rs10 per trip. Ini menghemat waktu dan energi saya sekitar 2 km pulang pergi. Kami baru bisa masuk komplek Taj Mahal ini sekitar pukul 15:30.

Meski sempat mengalami drama (singkat), hati saya langsung damai begitu masuk dan melihat Taj Mahal dari kejauhan. Sebuah lambang keabadian cinta dari seorang Maharaja Shah Jahan untuk sang istri tercinta, Mumtaz Mahal, yang meninggal di tahun 1631 setelah melahirkan putri bungsu mereka. Bagaimana tidak, komplek Taj Mahal ini sangat besar dan luas serta ditata rapih sedemikian rupa dengan taman-taman yang cantik.

Beginilah ungkapan cinta abadi Sang Maharaja Shah Jahan terhadap istrinya Mumtaz Mahal lewat TajMahal di India.

 

Great Gate

Dari gerbang pintu masuk sebelah timur, saya langsung disuguhi pemandangan cantik taman-taman yang tertata rapih. Area ini disebut Jilaukhana (Forecourt) atau halaman paling depan dari komplek Taj Mahal ini. Semuanya ditata cantik. Bangunan yang berada disebelah kiri foto pertama dibawah merupakan gerbang utamanya atau disebut juga Great Gate.

Great Gate atau Darwaza-I Rauza ini merupakan bangunan ala persia yang terbuat dari batu merah. Dipintu masuk ini terukir pula kaligrafi Al Qu’ran yang mengandung makna “Mengundang orang-orang percaya memasuki taman surga (Paradise Garden)”.

Taj Mahal Forecourt
Great Gate Taj Mahal
Taj Mahal Forecourt Garden
Forecourt Garden Taj Mahal
Great Gate Taj Mahal Front
Great Gate tampak depan

Great Gate Inside

Taj Mahal India
Siluet Taj Mahal

Begitu masuk kedalam gerbang utama ini, mata saya begitu terpukau melihat keagungan Taj Mahal dalam bingkai lengkungan gapura. Kurangnya cahaya yang masuk (dan sedikit settingan kamera) memudahkan saya mengabadikan momen ini. Ah… lagi-lagi saya tersenyum mengagumi detail Taj Mahal ini.

 

Paradise Garden

Hai orang-orang percaya, selamat datang di taman surga.

Bagian yang tak kalah cantiknya adalah sebuah taman cantik simetris yang disebut sebagai taman surga atau Paradise Garden atau Carbagh. Benar-benar simetris, baik dari ukuran, ukiran maupun penempatan tanaman dan pepohonan.

Advertisements
Taj Mahal from Great Gate
Lokasi foto favorite paling mainstream
Paradise Garden Taj Mahal India
Taman disisi kanan Taj Mahal.
View Paradise Garden Taj Mahal
Dari sisi Taj Mahal

Saya sendiri betah berlama-lama duduk leyeh-leyeh ditaman ini sehabis mengeliling bangunan Taj Mahal. Iya, sendiri.

 

Taj Mahal yang memukau

Taj Mahal dibangun oleh Maharaja Shah Jahan ditahun 1632 setahun setelah istri sang raja meninggal. Shah Jahan, sebelumnya Pangeran Kurram jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Arjumand Banu Begum (Mumtaz Mahal) saat berkeliling disebuah bazaar dan dinikahinya pada tahun 1612.

Mumtaz Mahal menjadi istri favorit dari ketiga istri sang raja yang menemani kemana pun Shah Janan pergi hingga akhirnya Mumtaz Mahal meninggal saat melahirkan putri bungsu (anak ke-14) mereka.

Taj Mahal Backselfie
Back Selfie apa (alone) #FollowMeTo
Front of Taj Mahal
‘Teras’ depan Taj Mahal. Ramai banget turis-turis dari seluruh dunia

Sebelum memasuki bangunan utama Taj Mahal, kita diharuskan menggunakan pelindung kaki (sepatu) dengan pengawasan yang cukup ketat. Dari sini saya tambah kagum luar biasa melihat dan menyentuh secara langsung material bangunan yang digunakan, yaitu marble putih.

Setelah browsing-browsing, ternyata bukan hanya marble putih saja yang menjadi materialnya. Batu-batu berharga lainnya seperti jade, crystal, lapis lazuli, amethyst dan turqoise juga menjadi material dalam membangun makam cantik ini.

Arsitektur Taj Mahal sendiri merupakan gabungan antara Persia, India dan pengaruh Islam. Proses pembangunannya pun memakan waktu hingga 22 tahun lamanya dan mempekerjakan sekitar 20.000 pekerja.

Side of Taj Mahal
Sisi samping kiri Taj Mahal
virustraveling Taj Mahal
Dooh, abang Pijay ini bikin rusuh aja

Kami kemudian masuk ke dalam makam dengan mengantri dibarisan belakang khusus turis. Antrian turis-turis lebih diutamakan. Sementara antrian penduduk lokal terpisah dan mengular mengelilingi bangunan. Di dalam makam hanya terdapat makam Mumtaz Mahal (Jewel of the Palace) dan tentunya Sang Raja Shah Jahan yang berada disebelahnya.

Iyes, bangunan semegah ini adalah makam.

Sungai Yamuna yang tenang menjadi halaman belakang Taj Mahal yang menambah damainya tempat ini. Disekitar ini ada beberapa monyet-monyet unyu. Sementara disisi sebelah kiri Taj Mahal terdapat sebuah mesjid.

Riverfront Side of Taj Mahal
Onet aja menikmati sunset dipinggiran sungai Yamuna ini
Taj Mahal Mosque
Mesjid disebelah Taj Mahal

Kisah romantis nan pilu sang maharaja, Shah Janan, pun berakhir dipenjara saat anaknya yang ketiga dari Mumtaz Mahal, Aurangzeb, mengambil alih kekuasaan. Ia menghabiskan hidupnya disebuah tower penjara Red Fort Agra dengan pemandangan Taj Mahal yang dibangun untuk istri tercinta hingga wafat.

Doh, jadi mewek.

 

Tips mengunjungi Taj Mahal:

  1. Cukup bawa kamera saja (apapun) dan tinggalkan tripod kamu. Segala macam tripod termasuk tripod GoPro yang kecil saja tidak lolos pemeriksaan.
  2. Dilarang membawa jenis makanan apapun, hanya diperbolehkan membawa air minum saja. Dan ingat untuk membawa kembali sampah botol air minum atau dibawa pulang saja.
  3. Harga tiket Rs750 sudah termasuk 1 botol air minum dan pembungkus sepatu.
  4. Pengunjung diwajib menggunakan pelindung sepatu selama berada dibangunan utama Taj Mahal.
  5. Ketika ingin masuk ke dalam melihat makam Mumtaj Mahal, antrilah dibagian turis, karena lebih diutamakan ketimbang penduduk lokal.
  6. Sempatkan waktu untuk duduk leyeh-leyeh ditaman (biasanya sepi dari pengunjung) untuk mengagumi indahnya Taj Mahal ini.

Baca juga tempat wisata di India lainnya atau download itinerary waktu backpacker 14 hari ke India.

Happy traveling!

32 thoughts on “Mengagumi Pesona Indahnya Taj Mahal India”

  1. Duh, gue belom pernah ke Indiaaaaaaaaaaaaaa!!! Pengeeeeeeeeeeeen!!

    Btw, fotonya keren-keren, tapi sayang pake watermark, padahal mau gue bajak muahahahahahhahaha!

    Keep blogging, keep sharing, keeper kebobolan.

    1. Bobby Ertanto

      Sonooo bekpekeran ke India dis.
      Kalo mau fotonya mah monggo tinggal email ajaa. Jangan sampe kebobolan dibajak atuuuh 🙂

    1. Bobby Ertanto

      Dalamnya kuburan si kekasih raja itu kakcum, ga boleh moto apalagi sambil berkancut. Diomelin sama mas vijay nanti

      1. Liat poto2nya keren, jadi tambah mupeng pengen banget kesana..
        Btw, itu si “unyu2” kenapa duduk disitu sendirian ya..? Apakah mengalami kisah pilu seperti Shah jahan ya?

  2. dari kecil udah kagum sama taj mahal, arsitekturnya, sejarahnya, budayanya, romantismenya… lucky you kakbob udah kesampaian kesana. nyimak tipsnya bermanfaat buat yang akan kesana.

  3. Iya, kalau kesini nggak boleh bawa tripod. kalau sekarang masih mending maish bawa boleh hape. dulu waktu pertama kesana. hape harus ditinggalin di Mobil. trus video nggak boleh, boleh cuman kamera foto doang.

    1. Bobby Ertanto

      walaah lebih parah sebelum2nya yaa. Memang sih di India itu entah kenapa banyak banget tempat yang dilarang fotografi bahkan jembatan sekalipun seperti Howrah Bridge di Kolkata mak 🙂

  4. Timothy W Pawiro

    Iihhh oom Bobbbbbb … foto2nya apikk tenan. Itu Great Gate aja udah bagus amat yak 😉

  5. Pink Traveler

    Ajegile cantiknya Taj Mahal kayaknya sore waktu yang tepat utk berkunjung ke Taj Mahal sekalian nunggu sunset, foto-fotonya keren….btw bawa makanan boleh kan mas buat bekal?

  6. pengen banget sebenarnya ke india.. tapi baca cerita di omndut kok rasanya2 rada ngilu ya.. apalagi pas cerita betapa joroknya sungai gangga 🙁

    di Aceh, ada cerita yang hampir sama dengan cerita tajmahal.. bedanya, sang raja aceh, membangun taman untuk sang istri tercinta, dan raja akhirnya meninggal karena stress berat karena harus menghukum anak laki semata wayangnya

  7. Bagus banget postingannya. Kasih advise donk Mas Bobby, kalo dari New Delhi ke Agra Taj mahal ini naik apa yah yg aman dan nyaman dan hemat. Pake kereta api atau bis atau sewa mobil atau apa yah? Sebelumnya makasih yah atas infromasinya.

  8. Lho kok gak boleh bawa tripod, lah gimana kalau mau bikin video time lapse atau moto yang butuh tripod ya suwek dong…

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top