Antrian Paspor Online dan Pengalaman Perpanjang Paspor

Saat ingin perpanjang paspor, saya sempat pesimis bakalan tidak bisa booking antrian paspor online lewat aplikasi yang sudah disediakan. Jangan putus asa, Imigrasi sekarang ini sudah berubah, koq.

Advertisements

Mungkin pengalaman saya saat perpanjang paspor di Kanim Depok bulan Desember 2021 yang lalu bisa menjadi panduan buat teman-teman yang ingin perpanjang paspor atau membuat paspor baru.

Saya tambahkan juga tips dari pengalaman saya.

 

APAPO, Aplikasi dengan rating rendah

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya sempat pesimis bisa melewati serangkaian tahapan-tahapan di aplikasi Antrian Paspor Online. Bagaimana tidak, saat akan men-download-nya, aplikasi tersebut memiliki rating yang sangat rendah, baik di Google Play Store maupun App Store.

Dari komentar-komentar yang saya baca, banyak yang mengeluhkan sulit untuk melakukan booking antrian paspor online karena kuota yang selalu penuh.

Kemudian, saya pun iseng masuk ke Google Search dan menemukan beberapa kata kunci serupa terkait keluhan orang-orang. Diantaranya:

  • Kenapa antrian paspor online selalu penuh?
  • Kuota paspor online selalu habis
  • Layanan paspor online kuota habis
Antrian Paspor Online selalu penuh
Antrian Paspor Online selalu penuh sudah menjadi kata kunci di Google.

 

Cara booking Antrian Paspor Online

Pertama sekali, kamu harus punya dulu aplikasi Antrian Paspor Online. Silahkan download, kemudian bikin akun baru bila belum pernah sebelumnya. Hanya ada dua cara yaitu menggunakan akun GMail dan Facebook. Tak perlu lagi diajari, ya!

Selanjutnya…

Cara Booking Antrian Paspor Online

  1. Pilih menu “Antrian Paspor” untuk memulai.
  2. Kemudian Pilih Kantor Imigrasi
    Secara otomatis pilihan Kantor Imigrasi yang tertera sesuai dengan lokasi GPS gawai kamu atau bisa melakukan pencarian.
  3. Pilih Jenis Permohonan
    Disini yang paling utama. Silahkan tentukan jumlah pemohon. Satu akun dapat mendaftarkan 1-5 permohonan dalam sekali proses. Namun, harus dalam satu Kartu Keluarga, ya!
  4. Pilih waktu kedatangan
    Tips dari saya, tentukan dulu kapan tanggal dan jamnya, apakah pagi atau siang hari. Ini penting sekali, pengajuan permohonan hanya sekali. Tidak boleh di-cancel kecuali kamu mau menunggu 30 hari lagi.

Setelah itu, kamu dipastikan sudah berhasil mendapatkan antrian. Silahkan screenshot barcode yang sudah tersedia.

Perpanjang Paspor

 

Tips mendapatkan kuota yang selalu habis

Malam sebelumnya, saya dapat insight dari Kak Abex yang saat itu lagi sharing tentang antrian paspor ini di Insta Stories miliknya. Pas banget pula domisili kita sama di Depok.

Tips #1 Antrilah 5 menit sebelumnya

Dalam Insta Stories-nya ia mendapat insight dari Kadek Arini sebelumnya. Katanya, “Ngantrilah 5 menit sebelumnya”. Jadi, begitu pukul 14, antrian paspor dibuka, kita bisa langsung siap dan sigap.

BTW, antrian paspor online itu hanya dibuka setiap Jumat-Minggu mulai dari pukul 14.00-18.00.

Lantas, dapat antrian-nya, bang?

Tentu saja tidak! Hahaha…

Sama saja dengan keluhan banyak orang selama ini. I feel you guys!

Tak sekali dua kali saya coba. Beberapa kali. Bahkan hingga mencoba clear cache. Jawaban aplikasi selalu sama, kuota habis.

 

Tips #2 Hubungi Imigrasi

Yes! Itu yang saya lakukan. Tak habis akal, saya kemudian DM ke IG @imigrasi_depok.

Benar saja. Mimin-nya langsung ngejawab.

Pertama dijawab aplikasi sedang ada gangguan. Jawaban berikutnya, “Akan segera kami kabari jika kuota sudah dibuka”.

Tak berapa lama, saya pun dikabari via DM kalau kuota sudah dibuka dan disuruh daftar sebelum kehabisan.

Advertisements
Instagram imigrasi_depok
DM @imigrasi_depok

Pandangan saya, aplikasi seperti ini sebenarnya sebuah inovasi yang bagus, ya. Kita tidak perlu lagi harus antri berlama-lama, cukup datang pada hari yang telah ditentukan. Sementara kantor Imigrasi dapat menentukan jumlah dokumen yang dapat diselesaikan sesuai kapasitasnya pada hari itu. Tak perlu lagi kita lihat Kantor Imigrasi yang padat merayap.

Melihat kenyataan bahwa sejak diluncurkan tahun 2019 yang lalu, masalah yang kerap muncul adalah kuota yang selalu habis. Bertahun-tahun belum ada penyelesaiannya. Pun di website sulit saya temukan solusi perihal tersebut. Yah, kita tunggu saja.

 

Proses Mengurus Paspor

Saya akui Imigrasi sekarang itu sudah benar-benar berubah dan berbenah terus menjadi pelayan masyarakat yang lebih baik. Pun begitu pengalaman yang saya rasakan langsung saat mengurus perpanjang paspor di Kantor Imigrasi Depok. Saya acungkan dua jempol.

Berikut, ada 3 tahapan utama atau alur saat mengurus paspor, kira-kira begini:

  1. Tunjukkan barcode Antrian Paspor Online

    Di pintu masuk, nanti ada petugas yang akan menyambut dan meminta kamu menunjukkan barcode antrian yang sudah didapat sebelumnya. Pastikan kamu datang pada waktu yang sudah kamu pilih sebelumnya.

    Petugas di depan ini akan memberi map kuning dan satu lembar surat pernyataan yang harus diisi, dan tanda tangan bermaterai. Masukkan semua persyaratan ke dalam map dan selanjutnya akan dicek lagi oleh petugas tadi.

    Bila sudah sesuai, berkas-berkas kamu akan dimasukkan dalam antrian.

  2. Pengecekan dokumen oleh Petugas

    Kamu akan dipanggil oleh petugas pengecekan dokumen untuk menyiapkan dan memastikan lagi dokumen kamu untuk tahap selanjutnya.

    Misalnya, dalam hal ini saya ingin memperpanjang paspor. Ibu petugasnya bertanya perihal bercak-bercak air yang ada di paspor lama saya. Ia kemudian bertanya dulu ke atasan apakah paspor lama saya yang sempat kena air itu masih kayak, dan bisa dibaca oleh sistem atau tidak.

    Bila tidak, status paspor lama saya dikategorikan rusak dan harus di BAP dulu. Dan ini akan kena denda biaya beban paspor rusak Rp 500.000. Jadi, nambah satu proses lagi.

  3. Wawancara dan foto

    Bila sudah lolos dari pengecekan dokumen, kita tinggal menunggu antrian di section selanjutnya, yaitu wawancara dan foto.

    Petugas Imigrasi disini akan bertanya perihal kebutuhan paspor secara umum. Misalnya tentang pekerjaan, mau pergi kemana, dan lain sebagainya. Tentu pertanyaannya akan berbeda-beda untuk tiap orang.

 

Cara Pembayaran Paspor

Setelah proses wawancara dan foto selesai, cek ulang data-data yang diinput sudah benar dan tanda tangan, pada dasarnya urusan kita di kantor Imigrasi saat itu sudah selesai. Tidak ada loket pembayaran di sana.

Ada 2 cara pembayaran paspor yang bisa kamu pilih, diantaranya:

  1. Melalui ATM

    Yaitu lewat BNI, Mandiri, Bank BRI, atau BCA.

    Bukti pembayaran nanti harus di print atau fotocopy untuk dibawa saat pengambilan paspor. Buat saya, print out bukti pembayaran untuk diberikan saat pengambilan paspor nanti cukup merepotkan.

  2. Melalui Pos Indonesia

    Saya lebih memilih membayar lewat Pos Indonesia.

    Di depan Kantor Imigrasi saat ini sudah tersedia mobil box Pos Indonesia. Kamu bisa melakukan pembayaran di sini. Selain itu, Pos Indonesia bisa mengirimkan paspor ke rumah kamu dengan mengisi formulir surat kuasa bermaterai dan membayar biaya ongkos kirim.

    Menurut saya, opsi ini lebih baik karena hemat ongkos dan waktu. Saya tak perlu lagi keluar ongkos sekitar Rp 100K PP dari rumah, waktu perjalanan, dan waktu antri (mungkin). Sementara ongkos kirim saya dikenakan Rp 24.000 saja.

    Kiriman Paspor Pos Indonesia
    Kiriman Paspor Pos Indonesia tiba 6 hari berikutnya.

    Jadi, pastikan kamu sudah menyiapkan uang tunai juga ya. Jangan seperti saya kemarin itu, harus keliling-keliling berjalan cukup jauh cari ATM untuk menarik tunai.

 

Imigrasi yang berbenah

Berurusan dengan imigrasi buat saya selalu seperti momok menyeramkan. Tatkala akan pergi ke luar negeri, atau bahkan masuk ke sebuah negara. Terlebih saat berada di pintu imigrasi dan paspor kita lama sekali di cap. Pun petugas-petugasnya selalu terkesan menyeramkan, dan galak. Udah jiper duluan.

Entahlah apa sudah di program seperti itu agar tak sembarang orang pula yang masuk. Harus hati-hati. Ya, tak salah sih ya. Tapi begitulah adanya.

Pun begitu saat akan mengurus dokumen paspor. Memikirkan akan ke sana saja sudah merinding. Terbayang akan tempat padat merayap dengan petugas-petugas berwajah seram dan kepo bertanya berbagai hal yang bikin kita grogi.

Ya, mirip-miriplah waktu ketemu pak polisi saat bikin SIM di Bali medio 2018 yang lalu, padahal Samsat waktu itu sudah berbenah.

Namun tampaknya kesan itu segara saya singkirkan tatkala akan mengurus paspor di Kanim Depok. Gedung rapi bersih dan tertata, petugas pun sudah semakin ramah. Bahkan saya sempat ngopi karena disediakan kopi, teh, dan cemilan sembari menunggu dengan nyaman.

***
Artikel ini merupakan pengalaman saya saat akan perpanjang paspor di Kanim Depok pada bulan Desember 2021. Bila ada update terbaru mohon bantuannya untuk info di kolom komentar ya.

Scroll to Top