Jam menunjukkan 3:30 dini hari waktu Kuala Lumpur. Rasanya baru sebentar saja mata terpejam, sudah harus bangun lagi melanjutkan trip ke Ao Nang Krabi, Thailand. Padahal pesawatnya sendiri belum ‘bangun’ jam segitu. Dasar memang traveler kere, pantang ada yang namanya ‘biaya lain-lain tak terduga’. Semua harus sesuai riset, schedule dan budget. Hidup kere!!!
Tiba di Krabi Airport, kami bertemu dengan 2 orang Indonesia asal Bandung yang katanya lagi ‘nyasar iseng’ disana. Disebut begitu karena mereka belum punya rencana apapun ketika berangkat dari Kuala Lumpur.
Dari bandara Krabi, kami memilih naik taxi berupa minivan (hiace). Kalau saya perhatikan mobil jenis ini banyak digunakan untuk transportasi turis disana. Belakangan baru masuk ke Indonesia.
Kalau dihitung-hitung, jika ditambah orang bandung tersebut, biaya patungan bertujuh naik taxi minivan sama harganya dengan naik bus yang tanpa AC, itu pun busnya berhenti dibeberapa tempat. Seat sebenarnya masih kurang 3 orang lagi. Tapi orang-orang sudah ga ada lagi, padahal kan lumayan banget kalo bisa patungan.
Ao Nang merupakan daerah pesisir pantai yang terletak di Provinsi Krabi, Thailand.
Saya memang belum menjelajahi Ao Nang Krabi secara keseluruhan, namun ketenangan kota kecil ini begitu memikat hati saya. Bagi anda penikmat ketenangan seperti saya, Ao Nang sangatlah cocok dikunjungi. Tidak ramai dengan hingar-bingar klub malam seperti di Phuket. Kalau mau lebih tenang lagi anda bisa bermalam di Railay Beach. Ada banyak penginapan disana.
Kekurangan persiapan kami di trip ini adalah kami sama sekali tidak booking hotel/hostel jauh-jauh hari. Kami hanya menggunakan list penginapan hasil riset di internet tanpa melakukan pesanan.
Alhasil, setibanya disana, kamar sama sekali tidak ada. Jeng…jeng…jeng…!
Dari beberapa penginapan yang kami datangi, hanya Nong Eed Resort yang available. Itu pun penuh dengan negosiasi alot karena nyonya si empunya penginapan lebih sering ‘galau’ menentukan harga seenak jidatnya.
Dikit-dikit berubah, sebentar-sebentar ganti harga lagi. Tergantung moodnya.
Berita buruknya, berdasarkan hasil review tripadvisor hotel ini memiliki peringkat 79 dari 82 hotel di Ao Nang, rating-nya pun tak kalah hebat, terrible.
Semua review tentang hotel ini pun buruk, kebayang bagaimana nasib kita 3 hari kedepan. Di hari kedua misalnya, closet di salah satu kamar kami mampet, sempat terpikir comment di tripadvisor tentang hal sama, ada bule cewe yang melaporkan kerusakan closet justru dituduh membuang pembalut kedalamnya, sehingga harus mengganti rugi.
Tapi untung semuanya bisa berjalan dengan lancar, dan dia mau memperbaiki.
Hari sudah siang, rencana untuk mengikuti tour island hari itu juga gagal total, semuanya gara-gara ibu juragan itu.
Siang itu berlanjut dengan sarapan, karena memang belum sempat sarapan dari KL. Pilihan jatuh ke jajanan pinggir jalan diseberang hotel. Nama penjualnya ibu Kusuma (mirip nama orang Indonesia) dan orangnya ramah. Kami memanggilnya Kusuma Nala, artinya, Ibu Kusuma yang cantik. Karena itu pula, kami sering di kasih bonus free potato twist. Rasa potato twist-nya juara.
Di sepanjang Ao Nang, ga ada yang menjual potato twist tersebut selain dia.
Update: Tahun kedua, di 2014 jajanan kaki lima sudah jarang kami temui karena aturan pemerintah setempat.
Di sore hari, kami mengunjungi Railay Beach. Tiket PP 200baht tersedia diloket yang berada persis di dekat pengkolan. Railay beach tidak begitu jauh dari Ao Nang, sekitar 10-15 menit menggunakan long tail boat, transportasi laut khas Thailand. ‘Abang-abang boat’ menurunkan kita di sisi timur dan akan dijemput disisi satunya lagi jam 6 sore. Tempatnya bagus, dan saya pikir cocok buat anda yang kebetulan tidak punya ide bagaimana menghabiskan waktu disini.
Phi Phi Island Tour
Selain karena tempatnya yang menarik, Ao Nang Krabi, bisa menjadi jalur alternatif bagi anda jika ingin ke Phi Phi Island atau justru bisa langsung berkunjung ke Phuket. Kami mendapat paket tur ke 8 pulau seharga 1000 baht dengan fasilitas, life jacket, snorkle, makan prasmanan di Phi Phi Don, air mineral selama trip, buah-buahan dan snorkeling di 3 lokasi berbeda. Dari ke-8 pulau yang kami kunjungi, Bamboo Island dan Maya Bay merupakan favorit saya. Sayangnya, waktu dibatasi sekitar 40 menitan dan saat itu pun Maya Bay yang terkenal sebagai lokasi syuting film The Beach – yang dibintangi Leonardo Di Carprio itu ramai banget. Jadi kurang puas menikmatinya. Tips dari saya, ketika anda negosiasi harga paket, sebaiknya ditanyakan pulau yang akan disinggahi (snorkeling)dimana saja. Meskipun harganya sama, rutenya bisa berbeda.
Kalo ditanya apakah mau kembali ke Ao Nang? Jawaban saya sudah pasti kepengen lagi.
Anda mau mengajak saya? Comment ya dibawah.