“Sunrise di Bukit Moko sepertinya keren”, batin saya.
Saya membatin saat mencari tempat-tempat wisata di Bandung yang menarik selain cafe-cafe lucu yang banyak bertebaran di Bandung.
Lama berkutat dengan thesis dan sambil menunggu jadwal sidang yang belum keluar, akhirnya saya traveling juga dengan mengiyakan ajakan teman-teman saya, Jarwo dkk. Tak perlu jauh-jauh, hanya ke Bandung, sekitar 3 jam perjalanan dari Jakarta. Kesempatan ini tidak saya sia-siakan untuk benar-benar refreshing sejenak mengumpulkan energi dan suasana baru. Saya benar-benar sudah jenuh.
Bukit Moko Bandung
Pilihan kami pun jatuh ke Bukit Moko Bandung.
Alamat Bukit Moko berada di Desa Cimenyan dengan ketinggian +/- 1500mdpl. Mengandalkan petunjuk seadanya dari Google Maps (klik disini untuk melihat lokasinya).
Kami berangkat sekitar jam 4 subuh sehabis sahur melewati jalan Padasuka Bandung menggunakan mobil. Sebenarnya kami cukup terlambat mengingat belum ada yang tau lokasi persis Bukit Moko tersebut. Sehingga kami kelewatan.
Katanya, jalur melalui jalan Padasuka Bandung ini lebih baik dan lebih bersahabat ketimbang lewat jalur Bojong Koneng ataupun Cimuncang. Meski begitu, saya sarankan harus tetap hati-hati dan fokus apalagi kalau kamu kebagian tugas menyetir, jangan tergoda dengan pemandangan kilauan cahaya lampu cantik karena jalan yang sempit, menanjak curam, jurang bergantian berada disebelah kiri dan kanan, meleng sedikit bisa bahaya.
“Subhanallah, keren banget!” kata Jarwo, duduk disebelah saya yang sedang fokus mengemudikan mobilnya.
“Wow…” Saya ikutan melihat sekilas kilauan cahaya kota Bandung yang menyerupai kilauan emas tapi langsung buru-buru fokus menyetir lagi karena didepan ada belokan. Maklum nyetir dipagi-pagi buta.
“Woiii, jangan curang doooong, bantu fokus sama jalan, nih”, celetuk saya ke teman-teman yang sedang enak-enaknya menikmati pemandangan indah itu. Ga mau rugi dong hehe.
Kami memang tidak berencana berhenti untuk menikmati sejenak pemandangan yang baru saja kami dapatkan itu demi mengejar matahari terbit yang sebentar lagi akan muncul, apalagi kami belum tahu lokasi persisnya dimana. Spot yang akan kami tuju adalah warung Daweung sebuah café sederhana dimana kita bisa melihat pemandangan Kota Bandung 180 derajat dari sini.
Mendekati lokasi, kami melewati portal sederhana warga yang meminta sumbangan sukarela kepada kami.
“Mang, Bukit Moko sebelah mana ya mang?” tanya saya sambil memberi uang sepuluh ribu.
“Sudah dekat”, katanya tanpa memberitahu persis lokasinya dimana.
Pelan-pelan kami cari warung itu seperti mencari jodoh. Tapi apa mau dikata, keterbatasan info, koneksi internet tidak ada lagi, jadilah kami melewati posisi warung sebenarnya.
Hingga matahari terbit kami belum juga menemukan lokasi warung Daweung yang memiliki arti melamun itu, bahkan kami sempat hampir mengikuti jalan kecil yang hanya cukup untuk dilalui motor dan pejalan kaki saja.
Meski begitu, kami cukup menikmati warna-warna cantik ketika matahari yang ditunggu-tunggu itu muncul.
“Ya sudah kita nikmatin ini saja dulu”, kata saya sambil mengabadikan beberapa foto.
Dari bawah tempat kami berada saat itu, kami akhirnya melihat lokasi warung Daweung. Kami pun berbalik arah.
Ternyata dari portal tadi memang tidak begitu jauh lagi, jalan pintu masuknya persis berada dipertigaan yang kami lewati. Kami tidak memperhatikan ada pertigaan menanjak karena memang masih gelap.
Jalannya berbatu, cukup menanjak dan licin. Saya cukup susah mengendalikan mobil Terios yang kami bawa hingga parkiran warung Daweung. Saya menyerah dan memarkirkannya tidak jauh dari warung itu dan melanjutkan jalan kaki ke atas.
Pemandangan dari Bukit Moko Bandung
Sesampainya di puncak, Saya benar-benar puas menikmati pemandangan kota Bandung 180 derajat, dari kiri ke kanan. Udara dingin nan sejuk memang menjadikan tempat ini cocok untuk melamun – persis dengan arti daweung, melamun.
Saya benar-benar puas bisa melepas penat sejenak dari rutinitas kampus dan tesis yang melelahkan.
KYAAAAAAAAA FOTONYA CAKEP BANGET!!! Gue yang udah 5 tahun aja belum pernah ke sini, hehe. Maklum, anak gaul emol 😀
ini tempat favorit di Bandung. paling enak sambil nyruput kopi..
sepertinya lebih kerenan di sini viewnya dari pada di dago pakar, denger2 kata temen katanya jalanannya ancur bgt bener ga?
fotonya keren-keren sepertinya saya harus minta diajari cara memotret ni… 😀
Kayak bukit bintang di Jogja ya itu bukit moko nya?
pernah ke Bandung tapi cuma ngurusin kerjaan aja ga jalan-jalan huhuhuhuuhuu
Puji Tuhan mampir ke sini lihat pemandangan-pemandangan bagus 🙂
Aku baru tau soal Bukit Moko ini ih. Kuper banget ya akuuu
Aku juga baru tau ini koq kak Eka, sama-sama ketinggalan kita hehe. Beneran disini uadeeem bgt kak, Semilir angin trus langsung bikin gampang ngelamun.
Whoaa langitnya biruu kereen.. nanti klo ke bandung mau ke bukit moko jg aah. 😉
Btw.. foodpanda bikin urusan mkn jd ngga repot yah
Awesome! Bandung emang ngga perna mengecewakan yah! 🙂
Walaupun susah naik ke atas, it is totally worth!
Aku blm perna kak tp pesen makan dari food panda udah perna 😉
Sama kak cumi. Horeeey bisa samaan dg kak cumi #eh :p
Emang enak tuh ngadem di warung daweng. Lain kali cobain pas sunsetnya mas, pas dr siang ke malem, lampu2 mulai nyala. Lebih bagus lg.
Coba di puterin terus kemarin sampai ke arah dago mas, ada tmpt yg keren juga disana.hehehe..
been there, tapi belom pernah ngeliat sunrise bukit moko T_T kayaknya harus kesana lagi deh ya~
Yes, setujuuuu ni bukit moko emang keren abis.. mirip2 punclut Bandung juga, bias liat Bandung di 180 derajat. Bandung h emang TOP bgt. Salam cinta Jabar cuy, explore Jabar…
daweung euy liat foto2nya
plus tambah enak sekalian ngopi sama makan gorengan 🙂
Wah bagus-bagus banget fotonya, rencananya saya mau bawa rombongan klub fotografi kesini. punya kontak orang di bukit mokonya ngak mas? terimakasih yaaaa 🙂
Hi mas Aman, saya tidak punya kontak disana, datang aja langsung kesana.
Kakbeb, nanti aku ke Bandung, temani ke sini ya. 😀 Share cost! 😀
Boleh kakbul, ajak kak nugie juga, dia kan penghuni sana 🙂
lumayan deket nih dari kosan haha
minta rutenya jika menggunakan angkutan umum dong
rencana ke Bukit Moko sebelum balik ke Makassar.
Ntar cerita2 ya kak, skrg gimana kondisinya
Bukit mokonya keren, tapi hati-hati jangan terjebak oleh tukang parkir yang memeras anda. Jika dia meminta uang parkir mobil 20 ribu atau lebih, tolak saja dan bilang harga tsb tidak masuk akal. 10 ribu juga udah kemahalan
Noted ini kak info terbaru. Dulu waktu kesana sih belum ada parkiran2 seperti itu.
saya belum pernah ke sana. Ada niatan kalau ke sana sekalian cari penginapan terdekat. Abis suka males jalannya kalau dari pusat kota Bandung 😀
Klo berangkat subuh2 jalanan kosong melompong koq kak, jadi ga terasa jauh..
kemarin nggak sempet ke bukit moko, tapi nyunrise di Tebing Karaton..
Sunrise nya indah banget ?
besok kalo ke Bandung nyoba ke Bukit Moko dah, kek nya keren banget
Sama-sama keren koq kak
Kenapa di bandung cuma lewat pake kereta api aja. belum kesampaian ke Bandung. Sedihnyaaaa
Monggo balik lagi mas. Trus nanti tulung update suasana di Bukit Moko sudah seperti apa skrg yes hahaha