Semarak #SemarangHebat di Semarang Night Carnival 2016

Awalnya saya berpikir bahwa tubing di Kali Kreo dari pagi hingga siangnya adalah puncak keseruan dari FamTrip Blogger 2016 di Kota Semarang ini karena kami sudah kelelahan dengan aktivitas fisik yang menghabiskan energi itu. Belum lagi setelah tubing masih melanjutkan trip ke Goa Kreo plus drama ‘kolang-kaling’ yang menyiksa perut dan waktu istirahat yang kurang. Setidaknya itu yang saya alami. Babang lelah dek.

Advertisements
Advertisements
Advertisements

Nyatanya saya salah, energi saya tiba-tiba muncul entah darimana begitu tiba di Kota Lama Semarang sore harinya. Sebuah panggung kecil sudah tertata sedemikian rupa persis disamping Gereja Blenduk yang menjadi landmark kota Semarang. Lalu lalang orang-orang yang sibuk terlihat mempersiapkan event tahunan ini. Jalan Letjend Suprapto malam itu ditutup dengan bentangan karpet berwarna merah berani hingga ke taman Sri Gunting. Ya, malam itu Semarang Night Carnival 2016 dengan tema Fantasi Warak Ngendhog akan segera dimulai.

Semarang Night Carnival
Kerumunan warga yang berkumpul saat Semarang Night Carnival

Persis didepan café Spiegel Bar & Bistro, sebagai pintu gerbang utama, terlihat sekali antusiasme masyarakat kota Semarang tumpah ruah yang ingin melihat event budaya dalam rangka memperingati hari ulang tahun kota Semarang ke-469 tahun yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Semarang ini.

Begitu Bapak Walikota Semarang Hendrar Prihadi hadir, acara Semarang Night Carnival 2016 pun langsung dimulai. Bapak Walikota Kota Semarang tak menyia-nyiakan waktu untuk berpidato panjang lebar. Cukup singkat, padat dan jelas mengenai harapannya menuju #SemarangHebat. Meski cukup singkat, Bapak Walikota sempat menitipkan pesan untuk kawan-kawan blogger yang hadir.

Walikota di Semarang Night Carnival
Sambutan Walikota Semarang saat pembukaan Semarang Night Carnival

“Inilah kota Semarang, Saya mewakili masyarakat titip kepada kawan-kawan blogger untuk bisa diceritakan kepada seluruh warga nusantara ini tentang potensi-potensi kota Semarang”, jelasnya.

Sirene pun dibunyikan secara bersama-sama oleh Bapak Walikota Hendrar Prihadi, Wakil Kalikota Hevearita G Rahayu didampingi pejabat lainnya sebagai tanda dimulainya Semarang Night Carnival 2016. Pawai pun dimulai dengan masuknya defile marching band Gema Perwira Samudra dari Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

Defile Semarang Night Carnival 2016
Meski hujan Defile di Semarang Night Carnival tetap berlanjut
Defile PIP Semarang Night Carnival
Defile dari PIP Semarang

 

Saya sungguh kagum melihat penampilan drumband dari Gema Perwira Samudra ini. Keterampilan dan kekompakan mereka menabuh alat musik dan drum dipandu mayoret-mayoret yang juga terampil menghasilkan musik yang sangat enak didengar. Sambil mengambil gambar, kepala saya refleks ikut angguk-angguk mengikuti dentuman drum berirama. Apalagi ditambah dengan atraksi-atraksi akrobat yang memukau.

Meski sempat turun hujan yang cukup deras, namun tak menyurutkan antusiasme sebagian besar masyarakat yang hadir saat itu. Tak ada lagi yang duduk-duduk cantik sambil menyaksikan pawai-pawai itu. Semua antusias ingin berada di depan melihat dari dekat.

Tak ketinggalan pula rekan-rekan travel blogger yang diundang Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS) untuk meliput acara Semarang Night Carnival ini. Semuanya begitu semangat hingga berkeringat padahal hujan turun cukup deras. Entah dari mana datang keringatnya, mungkin juga melihat otot-otot dedek-dedek angkatan yang terampil itu yang bikin sebagian mereka tambah basah hahaha.

Mayoret Semarang Night Carnival
Salah seorang mayoret di Semarang Night Carnival

Baru saya ketahui, Warak Ngendhog yang menjadi tema Semarang Night Carnival 2016 ini merupakan hewan mitologi yang berkembang di masyarakat Semarang sejak dulu yang menjadi lambang akulturasi budaya dan simbol kerukunan etnis-etnis yang tinggal di Kota Semarang seperti Jawa, China dan Arab.

“Kepalanya berbentuk kepala naga yang menjadi simbol China, badannya adalah Buroq, simbol warga Arab dan kakinya adalah kaki kambing yang merupakan simbol Jawa. Ketiga suku inilah yang mendiami kota Semarang dan sejak dulu hingga sekarang tetap rukun dan damai”, ujar Pak Walikota menjelaskan dalam sambutannya.

Usai penampilan drumband dari Gema Perwira Samudra, kemudian diikuti oleh arak-arakan Warak Ngendhog yang terdiri dari Defile History of SNC, Defile SNC 2016 yang mengusung kostum ungu (tanduk), hijau (gigi), merah (lidah), kuning (sisik), dan warna biru sebagai simbol harmoni badan utuh dan tak ketinggalan pula defile dari Jepara Fashion Carnival.

Warak Ngendhog di Semarang Night Carnival
Perwujudan Warak Ngendhog
Pawai Semarang Night Carnival 2016
Pawai meriah Semarang Night Carnival

Pawai-pawai Semarang Night Carnival

7 Mei 2016 lalu, Kota Lama Semarang menjadi saksi bisu dimulainya semarak #SemarangHebat. Saya senang dan bahagia bisa melihat secara langsung pagelaran budaya tahunan ini.

Sampai ketemu di Semarang Night Carnival tahun depan.

Semarang Night Carnival 2016
Semarak kemeriahan Semarang Night Carnival 2016

***

Terima kasih untuk Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS) yang telah mengakomodasi saya dan teman-teman travel blogger di acara FamTrip #SemarangHebat

Scroll to Top