Setelah menempuh sekitar 4 jam perjalanan dari Desa Budaya Pampang, kami pun tiba di Wonders ke-6, yaitu Taman Nasional Kutai di Sangkima. Tak terasa ekspedisi Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure ini akan segera selesai. Tinggal satu wonders dan satu etape lagi hingga nanti berakhir di Kepulauan Maratua. Tak sabar rasanya pengen cepat-cepat sampai disana, rasanya tepat sekali Kepulauan Maratua dijadikan penutup rangkaian acara ini. Namun sebelumnya, kita harus melihat dulu seperti apa Wonders ke-6 di Taman Nasional Kutai ini. Disini, saya dan tim Terios 7 Wonders akan melihat si raksasa kayu besi yaitu Pohon Ulin.
Jadi, pohon Ulin ini terdapat di dalam Taman Nasional Kutai di Sangkima yang memiliki luas area hingga 198.629 hektar (menurut data tahun 1994). Di taman nasional ini kita dapat menikmati wisata petualangan hutan Kalimantan Timur. Berbagai macam flora dan fauna ada di taman nasional ini seperti berbagai jenis vegetasi hutan mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas dataran rendah, dan lain lain. Banyak juga jenis fauna yang dapat kita temukan seperti jenis mamalia, burung hingga unggas, primata seperti orang utan, bekantan, owa-owa, dan masih banyak lagi.
Nah, yang paling menarik disini adalah pohon Ulin itu sendiri.
Pohon Ulin atau nama ilmiahnya Eusideroxylon Zwageri, diperkirakan telah memiliki usia lebih dari 1000 tahun dengan tinggi mencapai 45 meter dan lebar dengan diameter 225 cm. Dibutuhkan sekitar 7 hingga 8 orang dewasa saling bergandengan tangan untuk dapat mengitari diameter kayu besi ini.
Dari pintu gerbang Taman Nasional Sangkima Kutai kita hanya berjalan selama kurang lebih 30 menit melewati track kayu sejauh 1 km yang telah dibuat oleh pihak taman nasional. Trekking pun menjadi semakin mudah namun harus tetap waspada akan pijakan kayu yang sudah terlihat tua dan akar-akar pohon yang menjalar.
Ke depannya, Taman Nasional Kutai Sangkima ini akan dibangun “Sangkima Jungle Park” untuk menambah minat masyarakat untuk datang berkunjung ke taman nasional ini. Sebut saja rencana pembuatan Canopy Bridge, Barak Komunal, dan memperbaiki “Welcome Area” menjadi lebih cantik lagi. Ya, kita tunggu saja, semoga saya punya kesempatan berkunjung kembali ke Taman Nasional Kutai Sangkima ini. I hope!
Baca juga cerita perjalanan saya lainnya bersama Terios 7 Wonders:
- Jelajah Borneo Bersama Daihatsu Terios Dimulai
- Trekking di Hutan Taman Nasional Sebangau, Kalimantan
- Julia dan Julian, Orang Utan Penghuni Taman Nasional Sebangau
- Mencicipi Lontong Orari Kuliner Malam Khas Banjarmasin
- Susah Payah Menemukan Bekantan di Pulau Kaget
- Pesona Anggrek Hutan Bumi Kalimantan
- Ke Danau Panggang Melihat Kerbau Rawa
- Puas Menyantap Paliat Kuliner Khas Tabalong
- Penangkaran Buaya Pemakan Orang di Teritip Balikpapan
- Terios 7 Wonders Berbagi Lewat CSR di Samarinda
- Mengunjungi Kampung Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang
- Si Raksasa Pohon Ulin di Taman Nasional Kutai
- Kepulauan Maratua Tujuan Akhir Terios 7 Wonders
- Akhir Perjalanan Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure