Akhirnya kesampaian juga mendatangi Pantai Pink yang ada di Lombok ini. Nama aslinya Pantai Tangsi, namun disebut juga sebagai Pantai Pink atau Pink Beach karena pasir pantainya mengandung pasir-pasir halus berwarna merah muda. Lokasi lain Pantai Pink yang pernah saya kunjungi sebelumnya ada di Labuan Bajo, Flores. Sepengetahuan saya, hanya ada dua pantai yang memiliki tekstur pasir seperti ini di Indonesia. Kalau ada lagi, please tinggalin lokasinya dikomentar dibawah ya.
Meski lokasinya yang cukup jauh ke Lombok Timur sana, Pantai Tangsi atau Pantai Pink ini menjadi tempat wisata di Lombok yang banget kamu datangi. Selain masih sepi, pun tak kalah indahnya dengan Pantai Pink yang ada di Labuan Bajo sana.
Baca: Kunjungan ke Pulau Komodo dan Pink Beach
Perjalanan ke Pantai Pink Lombok yang menguras tenaga
Hari itu, lagi-lagi kami kesiangan berangkat dari kota Mataram. Niatnya pengen berangkat setelah sahur, namun apa daya, tempat tidur ternyata lebih memikat untuk istirahat mengumpulkan tenaga setelah beberapa hari ini motoran keliling Lombok.
Kami memang memutuskan untuk menginap di daerah Mataram dan mengurungkan niat camping dibeberapa lokasi selama ‘macul’ konten di Lombok. Biar enggak capek bolak balik ke Mataram. Asli emang capek banget. Beberapa teman yang sempat kami tanyakan pun menyarankan untuk tidak camping mengingat keamanan yang masih kurang. Kami pun mengurungkan niat.
Dari beberapa tempat wisata di Lombok yang kami kunjungi, perjalanan menuju Pantai Tangsi atau Pantai Pink ini ternyata cukup menguras tenaga. Apalagi bila ditempuh dari kota Mataram. Kami harus berkendara kurang lebih 2.5 jam. Di Lombok (bagi yang pernah kesana), perjalanan 30 menit saja berasa lama banget mengingat ga ada macet disana. Apalagi 2.5 jam perjalanan. Jauh bangeeet.
Belum lagi menjelang lokasi Pantai Pink, jalan masih rusak parah sekitar 45-60 menit. Berbatu, lubang dimana-mana, dan tak jarang ketemu jalan berpasir saja. Ga kebayang kalau sedang musim hujan.
Bukannya mau mengeluh dengan kondisi jalan seperti ini. Hobby saya memang uring-uringan sih hahaha. Miris saja sih, kalau dari komentar teman-teman yang sudah berkunjung kesini yang masuk lewat instagram @virustraveling, kondisi jalan seperti ini sudah berlangsung lama. Miris sama pemerintah yang jagonya bikin signage yang segede bagong. Tak usah pula koar-koar pengen digitalisasi tempat wisata dan bikin trending topic kalau infrastrukturnya belum beres. Apalagi sampai menargetkan 100 destinasi instragamable. GA USAAAAH!! Ga diapa-apain pun udah instagramable banget koq
Okeh, balik lagi ke Pantai Pink ini, meski jalannya ga cakep tapi pemandangannya cakep, koq. Sudah instagramable pula. Lihat saja! Pak Menteri ga perlu repot-repot mencanangkan jadi destinasi instagramable.
Come, See and Enjoy!
Kami tiba di Pantai Tangsi alias Pantai Pink ini sudah siang bolong. Matahari sudah meninggi dan cukup terik. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000,- per orang, motor kami arahkan kesalah satu gazebo yang ada disana.
Saya langsung rebahan, menikmati dan tersenyum begitu melihat pantai ini. Sementara kami istirahat, Fahmi langsung menerbangkan drone. Pakde satu ini emang gila banget energinya. Motoran berjam-jam, sambil puasa pula dan tak lupa ‘ngasih makan’ followers.
Air pantai biru jernih, pasir yang lembut dan ditambah dengan langit biru cerah, udah cukup banget buat menambah energi. Memang ya, jalan buat mencapai sesuatu yang indah itu ga mudah. Tapi begitu sampai disana, terbayarlah.
Tanggalkan semua baju, ganti dengan ‘seragam pantai’ alias celana boxer, stop uring-uringan, tarik senyum manismu, mari nikmati sejenak Pantai Pink di Lombok ini.
Follow instagram @virustraveling untuk beberapa foto Pantai Tangsi lainnya!
Ga terasa sudah hampir 2 jam, kami harus menyudahi kunjungan di Pantai Pink ini, karena harus ke beberapa tempat wisata di Lombok lainnya seperti Tanjung Ringgit, pantai cemara dan ke Bukit Merese lagi untuk sunsetan.
BTW, baca juga: Pantai di Indonesia lainnya yang ga kalah kece