Sayang banget rasanya kalo sudah main ke Pantai Tangsi atau Pantai Pink di Lombok, tak melipir ke tempat ini, Tanjung Ringgit. Karena jaraknya dengan Pantai Pink berdekatan, hanya sekitar 1 km jauhnya atau 5 menit perjalanan saja.
Selepas bermanja ria di Pantai Pink, Fahmi Catperku, mengajak Saya dan Jeje untuk melihat Tanjung Ringgit. Katanya dulu dia pernah camping sendirian disini, jaman pas masih tinggal di Bali dan melipir motoran ke Lombok.
Dari loket penjaga di Pantai Pink, kami berbelok ke kiri hingga mentok. Jalanan masih sama. Bolong dimana-mana dan sepi. Kami pun berhenti disebuah Menara Suar yang tampak sepi.
Kami mengarahkan laju motor melalui jalan setapak yang berada di samping Menara Suara dengan hati-hati, mengikuti jalan tanah berbatu yang sudah ada sebelumnya. Nah, buat kamu yang berkendara motor kesini, disarankan harus berhati-hati apalagi saat musim kemarau karena jalan sangat licin berdebu dan berbatu.
Tak lama, seketika saya tercekat, menghentikan laju kendaraan. Fahmi pun demikian. Kami sama-sama terpana melihat pemandangan disebelah kanan kami. Untung kami tak saling bertatap-tatapan, melempar senyum kemudian berpelukan. Iyuuuh…
Disitu kami berhenti cukup lama, memarkirkan kendaraan seadanya, menikmati sejenak pemandangan laut lepas dari tebing di Tanjung Ringgit di depan mata. Mengucap syukur dan kagum tak terhingga. Tentu, tak lupa kami saling tukar gawai dan berpose dengan latar belakang laut biru yang sedari tadi mempesona kami.
Saya kembali melajukan motor beberapa ratus meter ke bawah, meninggalkan Fahmi yang masih betah dengan pemandangan dari atas. Katanya mau mengambil drone sambil menyuruh saya duluan.
Jalanan semakin menurun dan berbatu membuat kita harus sigap menjaga keseimbangan motor. Tak tanggung-tanggung, saya nekat menyusuri pinggiran tebing menggunakan sepeda motor hingga ke ujung pertama yang saya dapati dan memarkirkan motor disana.
Please jangan ditiru, ya! hehehe
Pemandangan dari lokasi saya duduk ini pun tak kalah indahnya, saya bisa melihat langsung tebing-tebing di Tanjung Ringgit ini. Pas kunjungan kami, angin memang sedang bertiup cukup kencang. Hingga deburan ombak keras menghantam dinding tebing terdengar hingga ke atas sini.
Tanjung Ringgit ini boleh saya bilang salah satu tempat wisata di Lombok yang Instagramable banget. Tapi tetap hati-hati ya! Apalagi jika angin berhembus cukup kencang.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Wisata di Bali yang Instagramable banget!
Untuk mengambil foto seperti diatas saja saya cukup deg-degan dengan kaki yang gemetaran. Apalagi sampai menatap jauh kebawah. Fiuh… Saya minta tolong teman saya, Jeje, untuk mengambil foto secara cepat berkali-kali.
Perlahan saya merangkak menggunakan pantat hingga ke bibir tebing, dan memastikan ada pegangan yang cukup kuat disamping saya. Iya, aslinya itu berpegangan pada batu yang kokoh. Hitungan detik, wis jadi! Saya mundur perlahan, dan tak mau mengulangnya lagi. Hahaha…
Pun begitu dengan Jeje.
Waktu itu hanya kami saja yang sedang berada di Tanjung Ringgit. Menikmati pemandangan laut lepas dengan terpaan angin yang cukup kencang.
Kami tak mengeksplor Tanjung Ringgit lebih jauh. Tak melanjutkan perjalanan hingga ke Gua Raksasa Tanjung Ringgit yang katanya banyak terdapat kelelawar didalamnya, atau hingga ke Tanjung Senangko. Sementara, saya tak begitu tertarik dengan Meriam Jepang yang ada didekat kami waktu itu.
Selain, Tanjung Ringgit dan Pantai Pink, sebenarnya masih banyak potensi-potensi wisata pantai lainnya di sekitar sini seperti Pantai Tanjung Perak, Pantai Mangku Guru, atau Pantai Tanjung Bloam.
Seperti biasa, selalu ada alasan untuk kembali, bukan?
***
Tips ke Tanjung Ringgit
- Lokasi Tanjung Ringgit (Google Maps) cukup jauh dari Kota Mataram sekitar 2 jam lebih perjalanan berkendara. Dengan jalanan di Lombok yang sepi, 2 jam itu sudah bisa bikin kamu pegel-pegel. Apalagi jika menggunakan sepeda motor seperti yang kami lakukan.
- Karena cuaca disana cukup terik, pastikan kamu menggunakan tabir surya (Sun Block) terlebih dahulu.
- Selama perjalanan menuju Pink Beach dan Tanjung Ringgit, amat jarang ketemu pom bensin. Pastikan bensin kendaraanmu sudah cukup untuk pergi-pulang.
- Siapkan juga air minum yang cukup. Dehidrasi dengan kondisi jalan seperti di Tanjung Ringgit bisa membunuhmu, kawan!
- Enjoy the view.