Meriahnya Festival Pesona Selat Lembeh Bitung 2016

Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan bahkan hingga kurang tidur tak menyurutkan niat kami untuk langsung menuju Kota Bitung. Dari bandara Sam Ratulangi di Kota Manado kami berangkat menuju Kota Bitung yang berjarak sekitar 45 Km atau kurang lebih 1 jam perjalanan. Selama beberapa hari kedepan di Kota Bitung ini akan diselenggarakan Festival Pesona Selat Lembeh. Ini adalah kali pertama kota ini mengadakan festival besar seperti ini.

Advertisements
Advertisements
Advertisements

Mengunjungi kembali Sulawesi Utara merupakan ketertarikan sendiri bagi saya. Apalagi jika itu merupakan salah satu destinasi baru bagi saya. Jadi, begitu ada ajakan ke Bitung ini, saya langsung saja mengiyakan.

Kunjungan saya terakhir ke Manado tahun lalu rasanya masih kurang dan beruntung bisa hadir kembali disini. Saya begitu suka dengan pesona alam di kota ini.

Lihat saja!!

Airmadidi, salah satu daerah yang kami lewati saat menuju Bitung yang saya ambil saat mobil melaju. Didepan kami terpampang Gunung Dua Saudara dengan gagahnya.

View Airmadidi
Pemandangan di Airmadidi dalam perjalanan menuju Kota Bitung

 

Pembukaan Festival Pesona Selat Lembeh Bitung

Setelah makan siang dan beristirahat ala kadarnya kami langsung menuju lokasi pembukaan Festival Selat Lembeh. Mendekati lokasi festival, jalanan sudah banyak yang ditutup ataupun dialihkan untuk mengakomodir masyarakat yang begitu antusias berbondong-bondong menghadiri acara. Sampai-sampai saya agak kesulitan mendapat spot yang bagus untuk mengambil gambar.

Festival Pesona Selat Lembeh
Masyarakat begitu ramai menghadiri Festival Pesona Selat Lembeh

Dengan mengangkat tema #ColorfulBitung Festival Pesona Selat Lembeh ini diadakan untuk lebih mengangkat potensi tempat wisata di Bitung yang penuh warna. Kota Bitung ingin mengenalkan secara lebih luas Panca Pesona yang mereka miliki. Diantaranya, Pesona Bahari, Pesona Flora, Pesona Fauna, Pesona Indrustri, dan Pesona Sejarah-Budaya-Religi.

Memang super komplit banget Bitung ini.

Kota Bitung sendiri dikenal sebagai destinasi diving dunia dengan 90 lebih titik selam. Selat Pulau Lembeh juga merupakan lokasi muck diving terbaik di dunia dengan 300 jenis critters unik seperti pigmy seahorse, stargazer, mimic octopus, hairy frogfish, dan banyak lagi. Tak heran jika selat lembeh disebu-sebut sebagai surganya macro underwater photography.

Meski persiapan yang minim dan banyaknya kendala, secara keseluruhan acara Festival Pesona Selat Lembeh ini berlangsung sukses dan meriah. Terlihat dari antusias masyarakat yang menghadiri acara ini.

Acara Festival Pesona Selat Lembeh diadakan di Pelabuhan Bitung. Berbagai elemen masyarakat pun turut mengambil bagian dengan menghadirkan kapal-kapal hias. Selain itu, disisi lain pelabuhan terdapat satu bagian yang dikhususkan untuk wisata kuliner yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

Wisata Kuliner di Festival Selat Lembeh
Ada juga wisata kulinernya

 

Malam Puncak Festival Pesona Selat Lembeh

Tak kalah meriah dan lebih ramai adalah saat malam puncak Festival Pesona Selat Lembeh yang digelar pada tanggal 8 Oktober 2016. Dengan dihadiri oleh pejabat-pejabat berwenang, panggung utama ini menyajikan hiburan berupa tarian teatrikal tentang sejarah Kota Bitung, tarian daerah khas Bitung dan perfomance lainnya.

Hingga berakhirnya malam puncak Festival Pesona Selat Lembeh ini, antusias masyarakat masih begitu terasa diseluruh bagian lokasi. Melihat kesuksesan festival ini, rencananya tahun depan akan digelar acara serupa dengan persiapan yang lebih matang dan yang lebih menarik, lokasinya akan digelar di Monument Trikora yang berada Pulau Lembeh.

Malam puncak Festival Selat Lembeh
Tarian Mancing Ikan Cakalang
Malam Puncak Festival Selat Lembeh
Malam Puncak Festival Selat Lembeh

Selama berlangsungnya acara Festival Pesona Selat Lembeh ini, saya dan beberapa teman Travel Blogger Indonesia berkesempatan mengunjungi tempat wisata di Bitung diantaranya:

 

City Tour Jelajah Kota Bitung

Ada banyak keseruan yang bisa kita dapat saat menjelajah kota pelabuhan Bitung ini. Diantaranya kami keliling kota melihat ikon dan landmark kota Bitung, seperti ikon ikan Cakalang di pusat kota, Baby Eiffel, atau mengunjungi Tugu Jepang yang memiliki nilai sejarah.

Wisata Kota Bitung Tugu Ikan Cakalang
Tugu Ikan Cakalang, salah satu ikon wisata Kota Bitung

 

Island Hopping

Salah satu keseruan saat mengeksplore Bitung adalah island hopping. Laut yang bersih (bahkan di pelabuhannya bitung sendiri), langit biru, dan pemandangan yang begitu mempesona. Lengkap banget. Pulau dan Pantai Serena, Mangrove Pintu Kota, Pantai Baturiri Lembeh, hingga snorkeling di Kareko. Sayang, karena tak ada waktu kami tak bisa diving.

Baca juga: 6 tempat wisata di Bitung yang instagramable banget

Snorkeling di Bitung
Snorkeling di Selat Lembeh. Inframe: Kokoh @kopertraveler

 

Jelajah Pulau Lembeh

Pulau Lembeh sendiri hanya berjarak 15 menit dari pelabuhan Bitung. Sebenarnya, kami tak lama menjelajah Pulau Lembeh ini. Hanya mengunjungi salah satu monumen bersejarah Trikora dan Patung Tuhan Yesus Memberkati.

Baca juga: Menilik keindahan pesona sejarah Kota Bitung dari Monumen Trikora

Wisata Kota Bitung Monumen Trikora Pulau Lembeh
Monumen Trikora di Pulau Lembeh

 

Wisata Alam Taman Nasional Bukit Putih Tangkoko

Bitung merupakan habitat asli bagi dua hewan endemik, yaitu Yaki (Macaca Nigra) atau monyet dengan pantat merah muda dan Tarsius (Tarsius Spectrum). Kedua primata endemik yang sudah terancam punah ini ini tinggal di Taman Nasional Bukit Putih Tangkoko yang juga merupakan kawasan konservasi. Saya dan teman-teman butuh trekking beberapa jam dibantu oleh ranger TWA mencari rumah hewan lucu ini. Tunggu postingan khusus mengenai kegiatan kami di taman nasional ini.

Hewan Endemik Tarsius
Tarsius, salah satu hewan endemik di Kota Bitung.
Photo Credit: Mas Faat ayojalanjalan.com

 

Jadi, mari jo kita ke Bitung!

***

Terima kasih sebesar-besarnya buat Pemerintah Kota Bitung yang sudah mengundang saya melihat keindahan dan keunikan Kota Bitung serta imutnya Tarsius.

Scroll to Top