Gimana sih suasana Nyepi di Bali?
Dulu, bayangan saya tentang Nyepi di Bali itu rada menyeramkan (lebay banget ini), selain tidak bisa keluar rumah juga tidak boleh menyalakan lampu, dan api. Sampai banyak wisatawan yang ‘pindah’ ke Gili Trawangan selama Hari Raya Nyepi berlangsung.
Saya pun demikian. Jika tidak pulang (keluar Bali) satu hari menjelang Nyepi, ya, pindah ke Gili Trawangan sementara dan kembali setelah Hari Raya Nyepi selesai. Gili Trawangan pun tiba-tiba menjadi ‘pasar malam’ yang penuh sesak, begitu juga dengan penginapan yang full booked dimana-mana.
Table of Contents
Suasana Nyepi di Bali
Nah, sejak tahun 2017, saya memutuskan untuk tetap di Bali saja dan ingin merasakan bagaimana sih suasana Nyepi di Bali itu. Apalagi saya semakin jatuh cinta dengan Pulau Dewata ini hingga memutuskan untuk pindah dan menetap di Ubud.
Rencana awal saya waktu itu, saya ingin menyaksikan perayaan Melasti H-2 sebelum Hari Raya Nyepi di Tabanan, disalah satu rumah teman saya yang asli Bali. Namun hujan melanda (hampir) diseluruh Bali. Apa ini pertanda dimulainya ‘pembersihan’. Entahlah, kata teman saya yang orang Bali, memang menjelang nyepi selalu seperti itu.
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, Nyepi di Bali tak seketat dulu. Bahkan sebulan sebelum Hari Raya Nyepi, hotel-hotel di Bali membuat dan memasarkan berbagai jenis Paket Nyepi. (cek paling bawah, ya!
Pun begitu dengan internet yang masih aktif. Saya ingat sempat mengirimkan pesan singkat via WhatsApp kepada teman saya di hari H perayaan Nyepi yang langsung dijawab saat itu juga. Baru saat menjelang Nyepi tahun 2018 ada desas-desus kalau internet akan dimatikan selama perayaan Nyepi berlangsung. Ternyata tidak jadi diterapkan. Jadi sebenarnya ga boring-boring banget ya!
Menyaksikan Ogoh-Ogoh di Bali
“Kamu tidak melihat ogoh-ogoh?” tanya Clara, teman kosan saya asal Austria mengingatkan. Waktu itu jam sudah menunjukkan hampir pukul 6 sore.
“Astagaaa… saya lupa.” Saya dan Clara pun kemudian bergegas. Untungnya ‘alat tempur’ saya selalu stand by di tas kalibre shooter pro yang saya miliki.
Kami tiba di persimpangan Jl. Monkey Forest dan Jl. Raya Ubud, persis di depan Ubud Palace. Benar saja, ternyata saya terlambat karena tinggal satu ogoh-ogoh berukuran besar yang sedang diarak menuju lapangan Ubud.
Lucunya di Ubud ini, ogoh-ogoh berukuran besar ini cukup sulit diarak karena infrastruktur jalan yang sudah semrawut. Setiap ketemu kabel listrik ogoh-ogoh harus bergerak perlahan menghindari kabel tersebut. Begitu lepas dari kabel listrik, suara pemuda-pemuda yang bertugas mengangkat ogoh-ogoh tersebut kembali riuh dan penuh semangat. Eh, ketemu kabel listrik lagi, ogoh-ogoh kembali bergerak perlahan sementara yang lain sibuk menaikkan kabel listrik lebih tinggi lagi. Begitu terus hingga tiba di lapangan Ubud.
Awalnya saya mengira sudah terlambat. Ternyata ogoh-ogoh dikumpulkan dulu di Lapangan Ubud. Disana saya melihat kreasi ogoh-ogoh berbagai bentuk dan ukuran. Bahkan untuk anak-anak pun ada. Seru ya!!
Ogoh-ogoh di Bali identik dengan makhluk besar dan menyeramkan yang merepresentasikan sifat-sifat negatif pada diri manusia yang harus dimusnahkan.
Dari lapangan Ubud, ogoh-ogoh ini kembali diarak ke persimpangan Jl. Monkey Forest dan Jl. Raya Ubud didepan Ubud Palace yang dijadikan sebagai tempat utama ditampilkannya ogoh-ogoh.
Saat ini, ogoh-ogoh di Bali lebih mengarah ke festival kesenian. Ogoh-ogoh berasal dari beberapa desa/banjar yang dipilih. Tak hanya pemuda dewasa, anak-anak serta wanita pun ikut memeriahkan sebagai pengangkat ogoh-ogoh.
Beberapa foto Ogoh-Ogoh yang sempat saya abadikan selama perayaan.
Saat Malam Nyepi di Bali
Tepat pukul 00:00 tengah malam, Ubud tiba-tiba senyap, hening dan gelap gulita.
Tenang sekali. Hanya terdengar bunyi jangkrik-jangkrik di pepohonan rindang yang ada didepan kosan. Asiknya malam itu langit sangat bersih hingga saya bisa melihat milky way hanya dari balkon kosan.
Sungguh luar biasa suasana Nyepi malam itu. Saya pun diam-diam mengambil gambar tersebut, karena terlihat pecalang sedang lalu lalang.
Dua tahun berturut-turut saat merayakan Nyepi di Bali, langit malam memang bersih sekali hingga bisa melihat milky way. Timelapse milky way dibawah saya ambil tahun 2018 yang lalu dari atas balkon kosan saya.
***
Kamu punya cerita waktu Nyepi di Bali? Hayuk, kasih komentar dibawah ya!