Salah satu hal menarik dari India bagi saya adalah karena banyaknya tempat-tempat bersejarah di India. Nah, lanjutan cerita saat liburan backpacker ke India bulan maret lalu, kami singgah dan bermalam di kota Jaipur India, sebuah kota besar dan merupakan ibukota Provinsi Rajasthan, India.
Jaipur India, the Pink City
Kami tiba di Jaipur siang hari setelah menempuh sekitar 5 jam perjalanan menggunakan kereta api dari kota Agra tempat Taj Mahal berada. Agra dan Jaipur ini merupakan bagian dari Tourist Golden Triangle (India) bersama dengan Delhi. Sehabis mengunjungi kota Agra, tujuan turis selanjutnya masuk ke kota Jaipur dan berakhir di Delhi. Persis dengan rute yang kami lalui. Selesai dari kota Jaipur, kami kemudian melanjutkan perjalanan ke Udaipur dan Jodhpur terlebih dulu (masih di Provinsi Rajasthan) dan berakhir di New Delhi.
Niat hati ingin berhemat dan berpikir bahwa jarak antara Backpacker Panda, hostel tempat kami bermalam di Jaipur cukup dekat, berkisar 1.2 km atau 15 menit berjalan kaki menurut Google Maps, kami akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki saja dari stasiun kereta sambil memanggul-manggul ransel depan belakang.
Ya ampun… pinggang rasanya mau copot, apalagi setelah perjalanan dari Agra (padahal duduk-tidur doang di kereta). Sepertinya aplikasi Google Maps ini harus diperbaharui karena tak menghitung antara kecepatan dan beban. Beda dong, kecepatan jalan mau ketemu pacar diujung jalan dengan kecepatan habis ditinggal nikah.
Sore itu kami hanya beristirahat dan baru akan eksplor Jaipur keesokan harinya. Apalagi jadwal kereta kami selanjutnya pukul 11 malam. Jadi, masih punya cukup waktu untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di Jaipur dari pagi hingga sore, seperti Jantar Mantar, Hawa Mahal, City Palace dan Nahargarh Fort.
Dari hostel Backpacker Panda, kami menggunakan bus seharga Rs5 alias seribu perak ke pintu gerbang Pink City. Dari sana masih harus masuk lagi. Kami lebih memilih berjalan kaki sambil melihat keseharian kota dengan sebutan pink city ini. Disebut pink city, karena dulunya Raja Sawai Ram Singh memerintahkan mencat kota dengan warna merah muda untuk menyambut Prince of Wales.
1. City Palace
Tempat wisata pertama yang wajib kamu kunjungi saat berada di Jaipur adalah City Palace yang menjadi salah satu ikon kota Jaipur India. Dari namanya saja sudah jelas bahwa City Palace ini merupakan komplek kediaman Maharaja. Sebuah komplek yang cukup luas terdiri dari beberapa bangunan dan dikelilingi oleh tembok-tembok besar.
Harga tiket masuk ke City Palace Jaipur sebesar INR400 atau sekitar Rp 80.000 untuk turis mancanegara. Menurut saya cukup terjangkau untuk ukuran komplek kediaman raja yang besar.
Dari kecil hingga saat ini saya sangat senang melihat arsitektur dan bangunan-bangunan unik. Apa daya, karena terdampar sebagai lulusan akunting, belok ke bisnis, kemudian nyungsep didunia per-blogging-an, saya hanya bisa bersyukur masih punya minat dengan arsitektur hingga sekarang sehingga bisa menikmati detail komplek City Palace ini. Beda dengan kak Indri yang emang seorang arsitek, City Palace ini menjadi salah satu favoritnya.
Ada beberapa bangunan penting yang berada di kompleks City Palace ini yang bisa kamu lihat, diantaranya
-
Mubarak Mahal
Bangunan Mubarak Mahal adalah bangunan yang pertama kali kami masuki karena posisinya berada persis di depan gate. Saat ini Mubarak Mahal dijadikan museum tekstil pakaian-pakaian resmi kerajaan.
-
Chandra Mahal
Bangunan tujuh lantai yang berada dibelakang saya itu adalah Chandra Mahal. Pengunjung hanya diperbolehkan sampai dihalaman sini saja karena sebagian besar komplek ini menjadi kediaman keturunan mantan penguasa Jaipur.
2. Taman Astronomi Jantar Mantar
Nah, tempat menarik selanjutnya dan yang menjadi favorit saya adalah Jantar Mantar yang berada persis diseberang gate City Palace.
Jantar Mantar, dari bahasa sansekerta, secara harfiah memiliki arti sebagai alat untuk mengukur. Disebut begitu, karena di taman yang lokasinya diapit oleh Hawa Mahal dan City Palace ini, terdapat 19 instrumen atau alat untuk mengukur waktu, memprediksi gerhana, melacak posisi bintang, bahkan sampai menghitung jarak sudut antara lintang utara atau selatan dengan garis khatulistiwa.
Untuk ukuran abad 17, ini sudah canggih bangetlah.
Maharaja Jai Singh II, Raja Jaipur kala itu membangun total 5 Jantar Mantar, selain yang di Jaipur sisanya berada di New Delhi, Ujjain, Mathura dan Varanasi.
Awalnya, saya belum ngeh apa sebenarnya Jantar Mantar ini. Saya hanya mengikuti rencana perjalanan yang disusun kak Indri. Begitu masuk, saya hanya melihat taman dengan bangunan segitiga. Saya sempat berpikir bahwa bakal dapat ZONK lagi ditempat ini. Tapi, setelah melihat dari dekat, ternyata bangunan segitiga ini adalah sebuah jam matahari raksasa dan menjadi yang terbesar di dunia.
Bangunan jam raksasa ini disebut Vrihat Samrat Yantra dan salah satu yang menjadi favorit saya ditaman ini. Saya sempat melihat bahwa jam matahari ini ternyata masih bekerja. Bayangan matahari tergambar pada lengkungan berbahan marmer yang terdapat garis-garis sebagai penunjuk jamnya.
Diatas jam matahari raksasa ini terdapat sebuah dek observasi yang hanya bisa dicapai dengan menaiki tangga. Sayangnya pengunjung tak diperbolehkan menaikinya.
Selain itu, terdapat juga 12 bangunan rasi bintang berbentuk jam matahari. Tapi, jangan harap ada ramalan-ramalan cintamu tertulis disini, ya.
Alat ukur astronomi lainnya adalah Jai Prakash Yantra. Mirip dua mangkuk yang terbuat dari bahan marmer dengan pencitraan peta langit digunakan untuk mengukur sudut jam dan deklinasi.
Ah… tak pahamlah aku dengan istilah-istilah astronomi ini hahaha.
Jantar Mantar ini wajib banget kamu kunjungi saat berkunjung ke Jaipur, apalagi harga tiket masuknya yang cukup terjangkau Rs200 atau sekitar Rp 40.000. Tapi, jangan lupa untuk menyimpan karcis baik-baik, karena di pintu keluar tiket akan dicek lagi. Agak aneh sih menurut saya, karena pengecekan dipintu masuk cukup ketat.
3. Hawa Mahal
Salah satu arsitektur unik menurut saya adalah Hawa Mahal yang berada dibelakang Jantar Mantar. Dari Jantar Mantar kami hanya keliling keluar komplek menuju jalan raya.
Bangunan luarnya yang cantik sudah terlihat begitu tak jauh dari gerbang pintu keluar komplek. Kami cukup kesulitan untuk mencari pintu masuk ke Hawa Mahal ini karena tak ada tanda yang jelas apalagi dengan semrawutnya jalanan saat itu ditambah sedang dilakukan pembangunan subway. Setelah bertanya ke orang-orang lokal, kami akhirnya menemukan gerbang masuknya yang memang tercampur dengan toko-toko.
Harga tiket masuk Hawa Mahal INR200 atau sekitar Rp 40.000 saja. Hawa Mahal merupakan sebuah istana lain dengan sebutan Palace of Winds atau Palace of the Breeze. Nah, langsung aja deh lihat foto-fotonya.
4. Nahargarh Fort
Kami sempat bingung untuk memutuskan apakah harus ke Nahargarh Fort karena saat itu hari sudah semakin sore. Apalagi menurut resepsionis hostel yang kami jumpai disana mengatakan bahwa Nahargarh Fort sudah tutup sore itu. Informasi yang kami dapat sebelumnya, dari Nahargarh Fort ini kita bisa menikmati sunset yang cantik dan melihat kota Jaipur dari ketinggian.
Akhirnya kami memutuskan untuk pergi kesana, setidaknya mencoba melihat ada apa disana dengan menyewa tuktuk Rs500 PP dari Hawa Mahal. Dan benar saja, saat tiba disana benteng ini sudah tutup. Meski begitu, pemandangan dari atas sini memang cantik. Jadilah kami hanya mengeksplore bagian luar benteng saja.
Yawis, sekian dulu daftar tempat-tempat menarik yang bisa kamu kunjungi saat ke Jaipur India. Sebenarnya masih banyak tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi di Kota Jaipur ini.
Gimana menurut kamu? Kece-kece, kan!
Jangan lupa comment dan share yaa.