Tinggal di Bali selama dua tahun lebih ternyata tak membuat saya mendatangi semua tempat-tempat wisata di Bali. Bahkan hingga kini, masih banyak daftar panjang lokasi Wisata Bali di beberapa kabupaten yang belum saya samperin. Salah satunya air terjun Tukad Cepung, yang terletak di Kabupaten Bangli ini.
Baca juga: 120 Daftar Wisata di Bali
Tukad Cepung sebenarnya sudah booming setahun terakhir ini. Beberapa waktu lalu saya menyambangi air terjun ini bareng teman-teman dari luar. Setelah sehari sebelumnya trekking menyusuri Hidden Canyon Beji Guwang, esoknya kami melanjutkan trip ke air terjun ini.
Setelah drama tunggu-tungguan yang cukup menguras waktu dan sempat bikin saya uring-uringan, akhirnya kami konvoi santai menuju Kecamatan Tembuku. Dimotor saya masih sempat kepikiran dengan Mayang, seorang teman kami yang berangkat duluan dan menunggu di pom bensin. Awal mula drama tadi. Tak jelas pom bensin yang mana. Tak kelihatan pula sosoknya dikedua pom bensin yang kami datangi sebelumnya. Saya khawatir dia marah karena kami tinggalkan.
Beberapa ratus meter sebelum tiba dilokasi air terjun Tukad Cepung, telepon saya berbunyi yang ternyata dari Mayang. Dia memberitahu kalau dia sudah tiba dilokasi dan sedang memesan indomie kuah disalah satu warung disana. Pengen rasanya noyor kepalanya, setelah dibikin sedikit uring-uringan menunggu di pom bensin. Akhirnya, saya pun ikutan nongkrong sebentar di warung bareng Mayang, sambil menyantap gorengan plus indomie kuah. Cukuplah untuk meredakan uring-uringan.
Jalan menuju air terjun Tukad Cepung tak terlalu sulit. Tangga-tangga beton sudah tersusun rapi. Mayang yang sudah pernah kesini sebelumnya pun mengamini kalau treknya tak sulit. Saat turun kebawah, saya berpapasan dengan dua orang nenek asal India yang sedang susah payah menaiki tangga. Saya kemudian terbayang saat pulang nanti.
Eh tapi saya tak ‘sejompo’ itu, sih. Ternyata pulangnya gampang, koq. Tak sesulit mendaki Gunung Batur hahaha.
Air terjun Tukad Cepung ini posisinya berada dicelah gua. Dari tangga terakhir, kita tinggal berbelok menyusuri aliran air, masuk hingga ke dalam gua. Kemudian melewati celah antara dinding gua dan batu besar, tempat Harry Kawanda berpose diatasnya.
Saya bergabung teman-teman lainnya yang sudah duluan turun. Mereka duduk-duduk diatas sebuah batu besar. Bercengkerama sambil ngemil dan ngebir. Kami memang sengaja membawa persediaan minuman plus cemilan kesana. Sambil ngobrol, sekalian menikmati keindahan air terjun Tukad Cepung yang terlihat melalui celah tebing. Yah, namanya juga piknik.
Uniknya air terjun Tukad Cepung ini, ia berada didalam gua dengan sedikit celah terbuka diatasnya. Terkadang kalau kita beruntung datang saat matahari berada persis diatas, kita bisa melihat semburat-semburat cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah gua. Bikin pemandangan air terjun menjadi lebih indah. Serius, deh!
Baca juga: Melepas penat di air terjun Goa Rang Reng
Udara didalam gua cukup dingin, apalagi ditambah cipratan air terjun yang jatuh makin bikin dingin tapi menyegarkan. Meski begitu, saya tetap memasang tripod, kamera dan lensa lebar saya untuk mengabadikan indahnya Tukad Cepung ini. Agak merepotkan, sih, memotret sambil melindungi kamera dan lensa dari cipratan air. Namun begitu, saya puas.
Cukup lama kami piknik disini. Pengunjung pun silih berganti berdatangan. Sambil mengumpulkan sisa-sisa makanan, kami segera beranjak pulang dan melanjutkan nongkrong di Green Kubu Cafe di daerah Tegalalang.