Air terjun Goa Rang Reng merupakan salah satu air terjun di Bali yang sudah sering saya dengar keindahannya. Lokasinya yang berada di Gianyar Bali pun sebenarnya cukup dekat dengan kontrakan saya di Ubud.
Tapi karena setiap hari berada didepan laptop melulu tak ada pikiran untuk pergi kesana. *freelance koq kayak kerja kantoran ga ada habis-habisnya bang?
Awalnya saya dan salah seorang teman kosan hanya berniat ke Air Terjun Tegenungan bersama temannya, yang lokasi juga tak jauh dari tempat kami tinggal. Mendengar rencana mereka dan melihat cuaca yang cukup cerah pagi itu, saya pun berniat ikut serta dan ingin menutup laptop segera.
Air Terjun Tegenungan
Begitu tiba di lokasi air terjun Tegenungan, kami mengurungkan niat melihat parkiran yang penuh sesak. Saya lupa, hari ini adalah hari minggu, weekend, banyak sekali wisatawan dalam dan luar negeri yang mengunjungi tempat ini.
Air terjun Tegenungan juga merupakan salah satu lokasi wisata air terjun di Bali yang akhir-akhir ini semakin banyak dikunjungi. Lagi hits banget. Saya sendiri sudah pernah mengunjunginya bulan September lalu bareng rombongan teman-teman travel blogger luar yang sedang berkunjung ke Bali.
Kami pun memutar haluan menuju air terjun Goa Rang Reng.
Air Terjun Goa Rang Reng
Benar saja. Setiba disana, tak ada keramaian seperti di air terjun Tegenungan. Sepi.
Kami membayar Rp 5.000 per orang untuk tiket masuknya. Seorang masyarakat lokal, Bli Nyoman, datang menghampiri kami untuk menawarkan jasa guide sembari mengarahkan motor kami. Jasa yang ditawarkan Bli Nyoman adalah trekking selama 1.5 jam dan yang lebih jauh 3 jam dengan bayaran postingan sukarela saja.
Disebut air terjun Goa Rang Reng, karena selain air terjun, salah satu spot yang menarik disini (kata Bli Nyoman) adalah Goa Rang Reng. Itu pulalah kenapa disebut air terjun Goa Rang Reng. Sembari menunjukkan gambar di hapenya, beliau ini menawarkan jalan pintas yang tak terlalu sulit menuju ke dalam Goa Rang Reng, melihat ilalang seperti yang di Campuhan Ridge Walk dan satu lagi lokasi air terjun yang berada dekat situ. Saya lupa namanya.
Dengan halus kami menolak tawaran Bli Nyoman sambil bergegas turun ke bawah. Jarak dari tempat parkiran menujut lokasi air terjun tidak terlalu jauh dan curam. Diperjalanan, kami bertemu lagi dengan seorang masyarakat lokal yang juga menawarkan hal yang sama dengan Bli Nyoman tadi.
Sama dengan Bli Nyoman, kami pun menolaknya dengan halus.
Bukan apa-apa. Kami tidak tahu bakal berapa lama berada dilokasi tersebut. Siapa tahu saya labil tiba-tiba uring-uringan kemudian pengen pulang, kan?
Sebenarnya saya agak tertarik dengan tawaran mereka ini. Hitung-hitung membantu perekonomian masyarakat lokal. Saya juga pengen melihat tempat-tempat menarik disekitarnya. Salah satu yang bikin saya tertarik adalah ke hulu sungai yang terdapat Sungai Campuhan dimana bercampurnya dua aliran sungai.
Menurut cerita Bli kedua yang belum sempat kenalan tukar nomor hape dan follow-followan, ditempat bertemunya kedua aliran sungai tersebut airnya sangat bersih dan suhu dipertemuan kedua aliran itu dingin dan agak hangat. Entah bagaimana mendeskripsikannya.
Biasanya di hulu sungai tersebut digunakan untuk keperluan adat, Melukat (membersihkan diri secara spiritual), oleh masyarakat setempat.
Yes, akhirnya sampai juga.
Lansekap air terjun ini tidak tinggi seperti air terjun biasanya (seperti air terjun Tegenungan misalnya). Bentuknya melebar dengan sudut kemiringan (mungkin) 45 derajat saja.
Pengunjung dapat naik ke ‘badan’ air terjun, tentunya harus hati-hati karena dibeberapa titik arusnya cukup deras.
Jepret sana jepret sini. Air terjun Goa Rang Reng ini menurut saya salah satu lokasi di Bali yang instagramable banget.
Saya sendiri kegirangan main-main diarusnya yang cukup deras. Airnya dingin dan bersih.
Hingga akhirnya hujan turun semakin deras. Orang-orang pun berangsur-berangsur meninggalkan tempat. Kami harus menghentikan aktivitas kami dan berteduh sambil menyeduh pop mie dan kopi panas. Perpaduan yang pas dikala hujan.
Tak lama setelah hujan berhenti, kami turun lagi. Foto-foto lagi. Main air lagi. Senang sekali rasanya tak menyentuh laptop dan memikirkan blog-blog yang harus diurus. Seketika saya ingat pesan teman jangkung saya, Ivan dari Itali, yang menyarankan saya untuk mengambil waktu sejenak untuk berhenti dari rutinitas saya bersama laptop setiap hari sepanjang hari.
Nikmat banget rasanya. Penatnya hilang di air terjun Goa Rang Reng ini. Kayak bocah yang ga mikirin apa-apa.
Sedang asik foto-foto, saya dihardik oleh seorang bapak, suami ibu penjaga warung, untuk memanggil teman-teman saya agar segera turun karena debit air semakin tinggi.
Benar saja. Tak lama setelahnya arus dan debit air terjun semakin tinggi dan warnanya airnya berubah keruh. Ini sangat berbahaya.
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Tak terasa sudah 3 jam lamanya kami disana. Sudah puas, penat sudah hilang, dan lumayan dapat bahan buat ditulis dan disajikan buat pembaca virustraveling.
Wisata air terjun ke Air terjun Goa Rang Reng dan air terjun Tegenungan ini rekomendasi banget deh buat kamu yang pengen liburan ke bali atau mau menghilangkan penat sejenak seperti saya atau sudah baca daftar lengkap 100 lebih tempat wisata di Bali? Ada banyak banget, loh!
Baca juga: Piknik ke air terjun Tukad Cepung
Sok atuh. Happy traveling aja ya.