Bajul Eco Lodge, Pilihan Akomodasi Terjangkau dari Plataran Menjangan

Enggan rasanya meninggalkan kasur empuk Swiss Belhotel Tuban, hotel bintang empat yang kami inapi hanya beberapa jam saja. Kami baru tiba tengah malam dari perjalanan panjang sehabis motoran keliling beberapa pantai di Lombok. Badan masih keletihan, mata pun masih terasa berat. Namun pagi itu kami harus segera menuju Hotel Plataran di daerah Canggu. Dari sana, rencananya saya dan beberapa rekan blogger dan influencer akan melanjutkan perjalanan ke Plataran Menjangan bersama-sama. Hari itu kami diajak untuk melihat salah satu akomodasi terbaru mereka, yaitu Bajul Eco Lodge.

Saking masih capeknya, dalam perjalanan menuju Bajul Eco Lodge, di Plataran Menjangan saya lanjut bablas tidur di mobil. Dengan PD-nya saya mengambil bangku disamping pak supir (yang sedang bekerja) jatah Mba Tania, perwakilan dari Plataran, yang menemani kami saat itu. Maaf ye, mbak!

Padahal perjalanan ke Plataran Menjangan melewati jalur utara yang terbilang cukup menarik. Di area Danau Bedugul saya sempat terbangun. Alih-alih mengambil jalur lurus melewati Singaraja, bus tiga perempat yang membawa kami kemudian berbelok ke arah Munduk. Menyusuri jalan beraspal dengan pemandangan Danau Tamblingan disebelah kiri hingga tiba di The View Restaurant.

Siang berkabut di Munduk waktu itu kami habiskan untuk istirahat makan siang sambil menikmati pemandangan hijau berkabut dari atas The View Restaurant, salah satu restoran milik Plataran.

***

Nama Plataran sendiri tentu sudah tidak asing lagi sebagai grup hospitality di tanah air. Mengusung nama Plataran yang memiliki arti ‘God’s most favourite courtyard’ menjadikan properti-properti milik Plataran merefleksikan keindahan dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Tak hanya menjual kemewahan fisik semata, namun dipadu keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia menjadikan Plataran memiliki predikat Luxury Brand of Boutique Hotels and Resorts.

Tengok saja salah satu villa mewah di Plataran Menjangan yang sempat kami kunjungi ini. Harga per malamnya mencapai Rp 9.000.000.

Untuk itulah, Plataran L’Harmonie Menjangan menghadirkan Bajul Eco Lodge di area yang sama. Tentunya dengan harga yang sangat terjangkau. Jauh jomplang dengan harga villa kece semalam diatas.

 

Bajul Eco Lodge

Di Bajul Eco Lodge, saya dan beberapa travel blogger, instagrammer dan youtuber berada dalam satu rumah panggung yang diberi nama Raung. Nama-nama lodge disini memang sengaja mengambil inspirasi dari nama gunung-gunung yang paling dekat dengan Taman Nasional Bali Barat ini, seperti Raung, Baluran, Ijen, dan Arjuna.

Masih mengusung konsep eco tourism, satu bangunan rumah (lodge) dibangun seperti rumah panggung kayu yang jamak kita jumpai sebagai rumah adat di beberapa daerah. Beberapa yang mirip saya lihat adalah rumah panggung khas Minahasa.

Dibangunan atas, terdiri atas 3-4 kamar dengan tempat tidur tingkat dengan 2 kamar mandi sharing. Sementara dibagian bawah, diperuntukan untuk kelas premium dengan satu tempat tidur besar dan kamar mandi di dalam.

Layaknya rumah, terdapat pula ruang tamu (keluarga) dengan sofa empuk dan TV Flat berukuran besar. Jadi inget kampung halaman nenek saya dulu.

Ngapain aja di Menjangan?

Plataran Menjangan, merupakan sebuah eco nature development park dengan luas 382 ha yang terintegrasi dengan Taman Nasional Bali Barat. Sudah tentu ada banyak (banyak bangeeet) aktivitas yang bisa kita lakukan disini terutama buat kamu yang suka dengan alam. Rasanya tak cukup hanya dua malam saja. Beneran.

Okay, bang! Jadi ngapain aja kemarin 2 malam di Menjangan?

 

1. Trekking
   

   Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah trekking atau mungkin lebih tepatnya jalan santai kali, ya. Pagi itu di hari kedua, harusnya jadwal sarapan pagi di The Octagon Beach Club, salah satu resto Plataran Menjangan yang menghadap laut lepas.

   Sementara teman-teman lain sudah berangkat duluan menggunakan fasilitas buggy, saya memutuskan untuk berjalan kaki saja menyusuri jalan tanah dan tak lupa membawa tas kamera. Hitung-hitung sekalian berolahraga pagi dengan udara segar kaya oksigen dari pepohonan.

   Advertisements

   Tak jarang saya mendengar suara burung berkicau dirindangnya pepohonan. Sesekali saya mencari tahu sumber kicauan sambil mengarahkan kamera saya atau cukup melihatnya bertengger diranting pohon.

   

   

   Sambil menikmati kiri kanan jalan, tau-taunya saya sudah tiba di The Octagon.

   Bahagianya, saya melihat seekor induk rusa betina beserta anaknya saat tiba di The Octagon. Asiknya di Plataran Menjangan ini memang kita bisa menyaksikan binatang bebas berkeliaran.

   

    

2. Snorkeling
   

   Sekitar 200 meter, tak jauh dari The Octagon, terdapat sebuah dermaga kecil. Dermaga ini dijadikan tempat untuk beraktivitas snorkeling. Tiap hari karyawan Plataran Menjangan sudah stand by disana dengan semua perlengkapan untuk mengakomodasi tamu-tamu yang ingin snorkeling.

   Jangan berharap kamu bisa melihat karang-karang yang kaya atau ikan cantik ragam warna disini seperti di Togean. Tapi buat kamu yang baru pertama kali snorkeling seperti Jeje teman kami, 1-2 jam snorkeling disini sudah cukup menyenangkan.

   Dengan air laut yang tenang, kamu bisa juga menjadikan lokasi ini buat bikin konten, lho, seperti yang dilakukan Pandu @backpackertampan

   Namun begitu, teluk kecil ini ibarat kolam renang luas yang bisa kamu gunakan untuk melakukan beragam aktivitas olahraga air selain snorkeling. Seperti canoeing misalnya. Lanjut baca ke bawah!

3. Canoeing
   

   Mi, aka Hilmi, aka Jeje, laki-laki kurus dengan rambut teruai panjang menjadi partner saya Canoeing sore itu. Jeje sudah menemani saya dan Fahmi keliling Lombok beberapa hari sebelumnya.

   Berdua, kami secara bergantian mengayuh Canoe karena hanya menyisakan satu pedal dayung saja. Arus cukup membantu kami mengendalikan Canoe dengan mudah dan cepat bahkan hampir ke laut lepas. Dari posisi kami saat itu, kami bisa melihat The Octagon Ocean Club tampak mengecil di seberang.

   Sadar sudah kejauhan dan hari juga sudah mulai sore, kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke dermaga. Kami pun tersadar, ombak yang membantu kami tadi, tak sudi ‘membantu’ kami pulang. Kami harus melawan arus yang cukup kencang agar dapat kembali ke dermaga. Otot lengan saya pun terasa makin membesar dan kekar sehabis beraktivitas Canoeing ini.

   

   

   

    

4. Bird Watching
   

   Sehabis snorkeling dan canoing ria, kami kemudian diajak menuju salah satu tower tak jauh dari The Octagon Beach Club untuk melihat aktivitas burung-burung (bird watching) yang ada di Plataran ini.

   Sayang, hari sudah terlalu sore sehingga tak banyak burung yang bisa kami lihat di atas tower tersebut. Namun, semburat matahari tenggelam dan pemandangan dari atas sini cukup banget dijadikan sebagai penghiburan.

   

   

   

   Harusnya tiap sore sih kemari.

5. Menghabiskan waktu di The Octagon Ocean Club sambil menikmati sunset

   Sehabis beraktivitas kamu bisa juga menghabiskan waktu di salah satu restoran milik Plataran Menjangan, yaitu The Octagon Ocean Club. Sambil bersantai di kolam renang dengan pemandangan ke laut lepas hingga sore menjelang. Jangan lepaskan pandanganmu karena sesekali kamu bakal melihat kumpulan rusa yang sedang menyusuri bibir pantai.

   

   

   

   

   

    

Masih ada ragam aktivitas lain yang bisa kita lakukan di area Plataran Menjangan ini. Dua malam tak cukup rasanya. Atau, sengaja menyisakan waktu agar aku dan kamu bisa kembali kesana.

Baca juga: Tempat wisata di Bali rekomendasi virustraveling (semuanya instagramable)

***

Tips mengunjungi Plataran Menjangan

• Jika kamu dari Jakarta dan pengen langsung ke sana, sebaiknya lewat Banyuwangi karena jaraknya lebih dekat. Kan, bisa sekalian mengunjungi Taman Nasional Baluran juga.
• Harga per malam bunk bed untuk 1 orang sekitar IDR 650.000 (low season)
• Untuk memesan kamar di Bajul Eco Lodge, kamu bisa direct booking disini atau bisa cek website atau aplikasi booking hotel favorit kamu.