Jam digawai saya sudah menunjukkan hampir pukul 10 pagi saat kapal yang membawa kami ber-island hopping-ria di Labuan Bajo, Komodo Enterprise, melemparkan sauhnya cukup jauh dari daratan. Ah, Pulau Padar, akhirnya saya menginjakkan kaki juga di pulau yang kesohor akan keindahannya ini. Satu dari sekian banyak tujuan impian (bucket list) saya di Nusa Tenggara Timur. Kapal motor kecil yang lebih mirip sekoci menjadi satu-satunya alat yang menyeberangkan kami secara bergantian dari dan menuju daratan Pulau Padar.
Perjalanan hari itu dimulai dari pelabuan Labuan Bajo yang sudah sibuk sejak pagi. Rencananya hari itu, saya, bareng teman-teman Travel Blogger Indonesia dan ASITA NTT, akan island hopping ke beberapa spot seperti Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Pink Beach dan Pulau Kanawa. Namun, melihat kecepatan kapal yang nyantai banget, Pulau Kanawa harus kami skip dari daftar. Meski begitu, tak ada yang kecewa. Toh, ketiga pulau itu pun sudah cukup memuaskan ‘dahaga’ kami.
Komodo Enterprise, kapal yang membawa kami sebenarnya berukuran cukup besar dan umumnya digunakan untuk trip Living on Board (menginap di kapal) selama menjelajah beberapa pulau di Labuan Bajo. Segala kebutuhan sudah disiapkan didalam kapal, bahkan ada kamar lengkap dengan pendingin ruangan.
Baca juga: One Day Trip di Labuan Bajo, ke Pulau Sabolo, Pulau Seraya, dan Goa Rangko saja!
Perjalanan menuju Pulau Padar
Dari pelabuhan di Labuan Bajo, perjalanan memakan waktu kurang lebih 4 jam. Namun, panjangnya perjalanan tak terasa membosankan karena kita bakal disuguhkan pemandangan gugusan pulau-pulau cantik nan memukau yang manjain mata banget, baik dikiri-kanan, depan belakang. Cari saja spot terbaikmu mau lihat dari mana.
Monggo, dilihat saja …
Mulut rasanya tak henti mengucap rasa kagum akan keindahan ciptaan-Nya sementara jari-jari tangan gatal menekan shutter mengabadikan keindahan ini. Naluri sebagai petani konten aka travel blogger pun keluar.
Ditambah lagi trip bareng teman-teman yang kerap ‘berulah’ memberikan hiburan tersendiri. Empat jam ga ada apa-apanya, deh.
Untuk mencapai puncak Pulau Padar, kita harus mendaki bukit yang cukup terjal sekitar 45 menit. Saya mungkin membutuhkan waktu lebih. Apalagi dengan panas matahari yang sedang teriknya. Seperti biasa, motret-sana-motret-sini mengabadikan gambar keindahan Pulau Padar bisa menjadi alasan yang tepat untuk beristirahat, seakan tak peduli dengan jadwal trip yang telah disusun panitia, hahaha.
Akhirnya sampai juga di puncak Pulau Padar
Sekitar pukul 11 siang, saat matahari sedang terik-teriknya saya tiba diatas Pulau Padar menyusul beberapa teman yang sudah ngebut sejak awal pendakian. Dari kejauhan saya sempat melihat Koh Sinyo sedang photo session diatas sebuah batu dengan gayanya yang khas, pamer cangcut.
Saya beristirahat sejenak di bawah pohon menanggalkan peralatan-peralatan yang saya bawa dan duduk beralaskan batu-batu tajam yang menusuk-nikmat pantat untuk beristirahat sebelum benar-benar menikmati pemandangan indah dari atas Pulau Padar. Kan ga lucu ya, keliyengan sehabis kelelahan mendaki langsung berdiri diatas batu untuk berselfie-ria. Bisa-bisa nyungsep ke bawah. Take your time dulu, tarik nafas dalam-dalam, baru kemudian nikmati keindahan Pulau Padar sepuasnya.
BTW, monggo ditonton dulu video perjalanan kita ke Pulau Padar:
Tak lama kami berada diatas, waktu sejam rasanya tak cukup. Tak sempat pula mengibarkan tikar apalagi angin-anginan sambil memandang jauh ke pulau diseberang Padar. Kami sudah harus turun. Turun pun bukan perkara gampang karena curamnya bukit. Tapi begitulah ya, katanya tempat yang sulit digapai itu memiliki pemandangan yang memukau bin takjub.
Baca juga lanjutan trip kami berikutnya:
- Kunjungan Singkat ke Pulau Komodo dan Pink Beach
- Destinasi Nusa Tenggara Timur lainnya yang bisa kamu kunjungi
In collaboration with:
Thank you buat ASITA NTT yang sudah mengajak saya dan teman-teman Travel Blogger Indonesia #ExploreTheDiversity ke Labuan Bajo