Pilih Sewa Modem Wifi 800rb atau Beli SIM Card Lokal 58rb

Kebutuhan akan data internet saat ini sudah seperti barang primer saja, apalagi kalau sedang traveling. Manfaatnya begitu terasa, seperti untuk komunikasi, mencari informasi tempat wisata, maps online, pesan taksi online dan tentu saja untuk update media sosial biar kekinian.

Advertisements

Kalau dulu, saat backpacking ke India selama dua minggu atau jalan-jalan di Taiwan selama 3 minggu, saya tidak membeli paket data. Saya hanya memanfaatkan wifi dari hostel saja dan menggunakan map offline yang sudah saya download sebelumnya.

 

Menjamurnya jasa sewa Modem Wifi

Selain membeli SIM Card lokal, atau membeli paket roaming, cara lain yang lagi ramai saat ini adalah sewa modem wifi. Apalagi setahun terakhir, banyak banget iklan endorse berseliweran di linimasa atau situs-situs penyedia atraksi wisata.

Sungguh, saya sempat terpikat.

Sewa modem wifi seperti ini sebenarnya bukan hal baru. Saat trip ke Taiwan tahun 2017 misalnya, saya pernah melihat jasa sewa wifi di situs Klook saat akan membeli tiket THSR.

Jadi, pas trip ke Thailand Mei 2019 yang lalu, saya pengen coba sewa modem wifi ini untuk kebutuhan data internet. Hitung-hitung sekalian bikin review pengalaman buat pembaca virustraveling.

Saya pun browsing wara-wiri di mesin pencari, dan menemukan ada banyak sekali brand yang menyediakannya. Namun, akhirnya saya putuskan untuk tidak jadi sewa modem wifi ini.

 

Alasan tak memilih sewa Wifi di Thailand

Nah, berikut beberapa alasan saya berdasarkan pengalaman pribadi saat liburan ke Thailand beberapa waktu lalu.

  1. Harga Mahal

    Dari sekian banyak situs brand portable wifi yang saya kunjungi, rata-rata harganya sama, sekitar Rp 50.000,- per hari, bahkan ada yang lebih mahal tergantung paketnya. Selain biaya internet, masih terdapat biaya deposit sekitar Rp 500.000 per device. Kalau hitungan saya selama jalan-jalan di Thailand 6 hari 5 malam, berarti dana yang harus saya keluarkan adalah sekitar Rp 800.000,- (termasuk deposit).

    Okay, kalau sharing berlima (maksimal 5 perangkat), tanpa deposit, masing-masing orang dikenakan Rp 60.000,-. Sementara, harga SIM Card lokal Thailand (saat kunjungan Mei 2019) Rp 58.000,-/buah. Selisihnya sedikit saja. Tapi lihat dulu point No. 3.

    Nah, itu kalau bareng-bareng, kalau sendiri? Mending duitnya untuk oleh-oleh daster buat mamak!

  2. Resiko Hilang

    Karena kita meminjam device wifi dengan jaminan deposit Rp 500.000, mau tak mau kita harus extra hati-hati juga untuk menjaganya.

  3. Harus selalu bersama

    Nah, repotnya kita harus selalu bareng kemana-mana. Mengingat antara device dengan pengguna harus berjarak setidaknya 10 meter. Tentu ga jadi masalah kalau bareng melulu.

    Saat trip ke Thailand waktu itu, saya beberapa kali harus pisah dengan partner saya saat berbelanja. Saya tak suka belanja dan lebih senang keliling-keliling sendiri. Sementara dia tak suka di-kintilin belanja. Begitu sudah selesai, kita tinggal komunikasi saja.

    Advertisements

    Baca disini: Itinerary Bangkok — Krabi 6 Hari 5 Malam

Kira-kira begitu alasan dan pertimbangan saya. Kamu ada alasan lain?

Advertisements

 

Beli Sim Card lokal

Setelah ditimbang-timbang, dipikir masak-masak, angkat dan tiriskan, kami akhirnya membeli dua SIM Card Thailand dari Klook. Untuk SIM Card DTac Happy Tourist sebanyak dua buah, saya hanya mengeluarkan dana USD8.22 atau Rp 116,806,- saja.

Jelas, dana yang saya keluarkan untuk kebutuhan internet lebih murah daripada sewa modem wifi.

Beli SIM Card di Klook
Beli SIM Card Thailand di Klook

[gdlr_core_button button-text=”Monggo Beli di Klook aja!” button-link=”https://virustraveling.com/go/sim-card-thailand” button-link-target=”_blank” margin-right=”20px” border-radius=”5px”]

Lagi pula, membeli SIM Card saat ini menjadi lebih mudah. Kita tinggal pilih, apakah akan mengambil di counter atau bertemu di arrival hall bandara saat tiba.

Misalnya, saya memilih untuk bertemu saat tiba di Krabi. Tinggal melihat penjual/petugas yang memegang nama Klook saja. Petugasnya akan memastikan pesanan bahkan membantu memasangkan dan memastikan sudah aktif. Urusan selesai.

Repotnya harus menukar SIM Card saja. Toh, komunikasi saat ini sudah lebih efektif menggunakan WhatsApp tanpa harus update nomor.

Jadi, mau pilih mana?

Ada yang sudah pernah coba pakai Portable Wifi sebelumnya? Coba share dong di kolom komentar. Saya bikin tabelnya, hitung-hitung buat bantu teman-teman yang akan traveling.

***

Disclaimer:
Bukan endorse! Terdapat link affiliate Klook, dapatkan Rp 45.000,- bagi pengguna pertama.
Featured Image by im-lynn.com (sudah diizinkan)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top